Jarang sekali terlihat pemain bulutangkis putri Indonesia memukul dengan tangan kiri. Mychelle Crhystine Bandaso bisa jadi menjadi satu di antara sedikit pemain putri bertangan kidal.

Bisa jadi inilah yang menjadi kelebihan pemain kelahiran Tarakan, 22 tahun yang lalu. Berbagai koleksi gelar juara pernah ia cicipi. Mychelle menjadi juara kejuaraan Rusian Open 2019, lalu Runner up Hyderabad Open 2029, dan Runner up Yuzu Indonesia Master 2019. Semuanya prestasi direbut dari nomor ganda campuran.

Memang Mychelle lebih sering turun di ganda campuran ketimbang ganda putri. Ia yang dipasangkan dengan tandemnya, Adnan Maulana, pada tahun 2020 baru mengikuti tiga kejuaraan internasional saja.

Prestasi terbaiknya ada di kejuaraan Thailand Masters 2020. Mychelle dan Adnan bisa menembus babak perempat final. Pada kejuaraan yang menawarkan hadiah total USD170.000 ini, Mychelle dan Adnan sempat membuat kejutan dengan mengalahkan pasangan dari Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek. Padahal pasangan asal negeri kincir angin ini pernah mengalahkan pasangan macam Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Mychelle sempat mencicipi kejuaraan akbar seperti All England 2020. Sayangnya ia hanya bisa mentas di babak pertama saja. Prestasi yang sama yang ia dapat di kejuaraan Indonesia Masters 2020.

Mychelle sempat diduetkan dengan Apriyani Rahayu pada kejuaraan Mola TV PBSI Home Tournament 2020. Meski sangat jarang berlatih bersama Apriyani di ganda putri, tetapi Mychelle rupanya bisa cepat beradaptasi. Ia dan Apriyani mampu bersaing dengan pemain-pemain putri dari Pelatnas lainnya. Hasilnya pun tidak mengecewakan. Runner up menjadi prestasi terbaiknya bersama Apriyani di kejuaraan yang diselenggarakan di Pelatnas, Cipayung.

Sementara di nomor ganda campuran, Mychelle bersama Adnan menempati posisi semifinalis di ajang Mola TV PBSI Home Tournament 2020 ini. Mereka harus mengakui keunggulan pasangan ganda campuran nomor satu Indonesia saat ini, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di babak empat besar.

(AR)