Djarum Sirkuit Nasional DKI Jakarta menjadi lebih semarak dengan turunnya pemain-pemain Pelatnas Pratama. Pemain Pelatnas asal PB Djarum, Jenna Gozali termasuk dari pemain yang meramaikan persaingan di nomor ganda campuran. Jenna yang berpasangan dengan rekan se-pelatnasnya, Ricky Widianto berhasil melaju ke babak perempat final setelah menang mudah atas Riyo/Andriani (Citra Raya Unesa) dengan 21-10, 21-8. Ricky/Jenna bakal menghadapi pasangan PB Djarum, Didit Juang Indrianto/Yayu Rahayu. Jenna yang merupakan senior Yayu saat di klub Djarum Kudus mengaku optimis akan memenangkan pertandingan yang akan berlangsung sabtu (22/5) ini. "Tanggung jawab untuk menang lebih besar," ungkap Jenna. "Saya hanya fokus ke setiap pertandingan yang akan saya hadapi, tidak mau muluk-muluk dan berandai-andai. Yang penting harus bermain bagus," lanjut Jenna ketika ditanya mengenai targetnya.

Sementara Didit Juang/Yayu Rahayu melaju ke perempat final setelah menumbangkan Erfin S/Riza Nur Azizah (Aufa) 21-13, 21-15. Menghadapi babak perempat final, Yayu berjanji akan menampilkan permainan terbaiknya. "Lawan senior (Jenna -red), Walaupun agak gentar tapi harus bisa bermain bagus dan melakukan yang terbaik," ujar Yayu.

Rendra Wijaya menjadi pemain PB Djarum lainnya yang menembus babak perempat final. Rendra yang berpasangan dengan pemain SGS Elektrik Bandung, Lita Nurlita, berhasil mengungguli pasangan PB Djarum, Seiko Wahyu Kusdiarto/Delis Yuliana 21-18, 21-17. Rendra/Lita akan berhadapan dengan pemain Pelatnas PBSI, Rizki Yanu Kresnayandi/Dwi Agustiawati. Sebelumnya, Rizki/Dwi mengalahkan Yusuf/Lidyawati 21-14, 21-18.

Dua partai perempat final lainnya akan terjadi "perang bintang" antara para mantan pemain nasional. Unggulan utama, Tri Kusuma Wardhana/Nadya Melati akan menantang pemain-pemain tenar, Tri Kusharyanto/Vita Marissa. Trikus/Vita maju setelah menyingkirkan pasangan Flandy Limpele/Laila Rahmawati 21-10, 21-14. Sementara pasangan Ardiansyah/Devi Tika Permatasari akan berhadapan dengan Fauzi Adnan/Nathalia Poluakan. Kehadiran mantan-mantan pemain pelatnas ini meningkatkan gengsi turnamen dan menjadi pengalaman berharga bagi para pemain yunior yang memperoleh kesempatan bertanding dengan mereka. (HK)