Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Indonesia Juara] Mengenang Uber Cup 1994
04 Oktober 2020
[Indonesia Juara] Mengenang Uber Cup 1994
 
 

Meski saat ini prestasi bulutangkis sektor putri Indonesia belum begitu terlihat, namun perlu diketahui para Srikandi bulutangkis masa lalu Indonesia mampu menunjukkan taringnya di berbagai gelaran. Tak terkecuali pada ajang perebutan Piala Uber. Di ajang beregu itu, para legenda bulutangkis putri Indonesia mencatatkan sejarah manis, dengan berhasil meraih tiga kali gelar juara yaitu pada 1975, 1994, dan 1996.

Jika sebelumnya sudah dibahas soal kemenangan pada tahun 1975, kali ini kita akan mengenang kemenangan tim Uber Indonesia pada tahun 1994.

Setelah 19 tahun lamanya Piala Uber tak kembali, akhirnya pada 1994 Srikandi merah putih kembali berhasil merebutnya usai mengalahkan tim tangguh, China. Kala itu tim Uber Indonesia digawangi oleh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti.

Susy turun di partai pertama menghadapi Ye Zahoying. Susy berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik usai mengalahkan Ye Zhaoying, dengan 11-4 dan 12-10. Pada partai kedua, Finarsih/Lili Tampi menambah kemenangan bagi Indonesia menjadi 2-0 dan memperlebar peluang Indonesia merebut Piala Uber dari tangan China.

Namun, tak mudah begitu saja bagi Indonesia untuk bisa meraih gelar kedua kalinya itu, setelah dua partai berikutnya, Yuliani Santosa di nomor tunggal putri dan Eliza Nathanael/Zelin Resiana di ganda putri harus mengalami kekalahan. Maka partai kelima pun dilangsungkan.

Drama pun dimulai, sebab China menurunkan peringkat 12 dunia saat itu. Sementara Indonesia diwakili sang bocah yakni Mia Audina yang masih berusia 14 tahun. Nasib Indonesia pun berada di pundak bocah berusia 14 tahun itu.

Namun, kejutan dapat disajikan oleh Mia. Tampil penuh percaya diri melawan Zhang Ning. Game pertama Mia berhasil merebut kemenangan dengan meyakinkan 11-7. Bahkan game kedua Indonesia hampir saja memastikan Piala Uber, namun Zhang yang lebih berpengalaman menuntaskan game kedua dengan skor tipis 10-12.

Sementara game ketiga, Mia tampil ganas. Bocah 14 tahun berhasil membawa Piala Uber bagi Indonesia di hadapan publik sendiri, Istora Senayan, Jakarta.

Kemenangan itu pun juga memastikan Indonesia mengawinkan gelar Piala Thomas-Uber untuk kedua kalinya. Sebelumnya, Indonesia mengawinkan gelar untuk pertama kalinya pada 1975. (ah)