Berdirinya PB Djarum 38 tahun silam adalah semangat dari sebuah cita-cita besar. Prestasi demi prestasi ditoreh... Kemenangan demi kemenangan diraih. Nama bangsa Indonesia pun berkibar di kejuaraan bulutangkis internasional. Kini dedikasi itu terus berlanjut. Dengan pemberian beasiswa bulutangkis yang memberi fasilitas modern bagi atlet muda berprestasi, semua demi terus menghidupkan bulutangkis Indonesia di mata dunia...
Semangat itu berbuah prestasi
Berawal dari semangat Djarum yang sangat menjunjung tinggi sportifitas, semangat bersaing positif dan meraih kemenangan. Maka lahirlah Persatuan Bulutangkis Djarum, yang disingkat PB Djarum, pada tahun 1969, di kota Kudus, Jawa Tengah.
Dari sinilah denyut bulutangkis di Kudus mulai terasa berdegup keras. Dan PB Djarum pun terus berusaha membumikan bulutangkis sebagai olahraga yang dapat membawa nama besar ibu pertiwi di kancah dunia.
Prestasi demi prestasi pun mulai nampak, dan semakin mengalir deras. Melalui pembibitan, pemasalan dan pembinaan yang serius, PB Djarum berhasil melahirkan atlet-atlet bulutangkis kelas dunia. Sebutlah Liem Swie King, Kartono, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Heryanto, dan Hadibowo, yang dijuluki 'The Magnificent Seven of Djarum' saat merebut Piala Thomas 1984 - di era 1970 hingga 1980-an. Kemudian ada Ivana Lie, Kho Mei Hwa dan Ho Djay Ging di sektor putrinya. Pada dekade 1990, generasi berikutnya muncul pada sosok Hariyanto Arbi, Alan Budi Kusuma, Ardy B Wiranata, Eddy Hartono, rudy Gunawan, Denny Kantono, Antonius Irianto, dan Sigit Budiarto. Sementara di bagian putri ada Yuni Kartika, Yuliani Santosa, Minarti Timur, dan Zelin Resiana. Dan di era milenium baru, generasi PB Djarum melahirkan Luluk Hadiyanto, Maria Kristin, dan kawan-kawan. Mereka semua turut memberikan andil era keemasan bulutangkis Indonesia. Gelar-gelar bergengsi seperti All-England, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas, Piala Uber, hingga Olimpiade berhasil mereka menangkan secara bergiliran.
Beasiswa Bulutangkis : Wujud komitmen Djarum
Semangat untuk terus berprestasi. Itulah yang hingga kini masih terus dipegang teguh oleh Djarum. Dan salah satu wujud dari semua itu adalah berdirinya GOR Jati-Kudus yang kini disebut Pusat Pelatihan Bulutangkis Djarum, pada tahun 2006. Sebuah pusat pelatihan yang begitu megah, berdiri di atas tanah seluas 43.207 m2.
Komitmen dan perhatian Djarum tehadap bulutangkis memang takkan pernah pudar. Meski prestasi Indonesia mengalami pasang surut. Pusat pelatihan baru ini bukan sebuah puncak dari perhatian Djarum terhadap bulutangkis, tapi justru sebuah langkah lanjutan untuk mencetak calon juara-juara dunia Indonesia.
Di pusat pelatihan inilah puluhan bibit unggul atlet bulutangkis menerima Beasiswa Bulutangkis Djarum. Mereka merupakan hasil dari proses seleseksi yang cukup ketat hingga layak menerima fasilitas beasiswa tersebut.
Para atlet penerima beasiswa ini diberi fasilitas yang sangat berkualitas dan modern guna menunjang pengasahan prestasi untuk mencetak juara-juara bulutangkis masa depan. Beasiswa ini meliputi penginapan (tempat tinggal) yang sangat nyaman, dimana semua itu dibangun dalam sebuah komplek yang megah. Dalam komplek tersebut terdapat hall latihan yang sangat eksklusif, kamar-kamar atlet, penyediaan makanan dengan kualitas gizi yang sempurna, perpustakaan, hingga ruang serba guna dan ruang fitnes dengan peralatan modern. Semua itu demi menciptakan suasana yang nyaman bagi para atlet agar dapat berlatih dengan maksimal. Dan yang terpenting adalah fasilitas pengadaan pelatih-pelatih bertaraf internasional serta seluruh peralatan (net, kok, dan raket) berkualitas. Serta mendanai keikutsertaan atlet berprestasi untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan baik lokal maupun internasional. Dan dalam pendidikan formal, PB Djarum memfasilitasi mereka agar tetap dapat mengecap pendidikan formal yang semestinya.
Misi PB Djarum adalah memberikan kontribusi terbaik untuk mengembangkan bulutangkis Indonesia. Oleh sebab itu, segala daya dan upaya akan ditempuh demi mencapai cita-cita mulia tersebut. Dan untuk itu, Djarum dengan dukungan seluruh pecinta olahraga khususnya bulutangkis, akan terus konsisten menjaga komitmen ini.
