Riyanto Subagja akhirnya terhenti langkahnya di babak 16 besar kejuaraan Malaysia International Challenge 2011, namun perjuangan kerasnya tetap layak diacungi jempol. Masa depan nampak cerah bagi kelahiran asli Jakarta yang masih muda ini.
Dalam usianya yang masih 18 tahun, Riyanto menampakkan taringnya di Sabah. Setelah menjegal unggulan kedelapan, Robin Gonansa, di babak pertama, serta unggul dari Kuan Beng Hong (Malaysia) yang jauh lebih berpengalaman daripadanya, kemarin Riyanto nyaris merebut tiket perempat final dari tangan pemain unggulan lainnya. Sayangnya, ia akhirnya kalah sangat tipis 21-19, 17-21, dan 19-21 setelah berjuang keras selama 53 menit melawan unggulan ketiga belas asal tuan rumah, Misbun Ramdan Mohmed Misbun yang berusia 20 tahun.
Perjuangan Riyanto patut diacungi jempol, karena sebelum melawan Misbun, pada pagi harinya Riyanto juga mendapat perlawanan sengit selama 50 menit saat melawan Kuan Beng Hong. Pada pertandingan ini, Riyanto menang melalui rubber game melelahkan, 16-21, 21-12, dan 21-14. Bandingkan dengan Misbun yang “hanya” memeras keringat selama 25 menit di pertandingan pagi harinya dengan kemenangan 21-12, 21-12 atas Kazuteru Kozai (Jepang).
Walaupun kalah, Riyanto tak perlu berkecil hati karena ia telah berjuang sebaiknya. Tugas selanjutnya adalah belajar dari pengalaman di Sabah, dan berusaha meningkatkan kemampuan. Selain itu, Indonesia pun masih berpeluang merebut gelar dengan lolosnya Alamsyah Yunus ke perempat final.
Sejauh ini, Alam nampak leluasa melenggang. Pada pagi hari, ia menang 21-6, 21-10 atas Lim Fang Yang (Malaysia), dan sorenya ia menang 22-20 dan 21-14 atas Soon Joo Ven (Malaysia). Hari ini, Alam satu-satunya wakil Indonesia di perempat final tunggal putra, akan berhadapan dengan unggulan kesebelas asal Taipei, Chu Han Chou. Chu adalah penjegal Panji Akbar di babak pertama.
Tuan rumah mendominasi kursi perempat final dengan mengisi setengah slot yang ada, dan memastikan satu wakil di semifinal dengan bertemunya Misbun dan Mohammad Arif Abdul Latif. Selain itu, juara dunia dan yunior U-19 Asia tahun ini, Zulfadli Zulkifli (Malaysia) juga nampak prima. Satu-satunya pertarungan sengit yang ia hadapi adalah melawan Riichi Takeshita (unggulan kesepuluh) dimana itu pun ia menang cukup meyakinkan, 21-14 dan 21-16. Zulfadli akan bertemu Lin Chia Hsuan hari ini. Kedua pemain adalah perempat finalis tanpa emblem unggulan; enam lainnya semua beremblem unggulan. (DC)