Mometum Olimpiade Beijing 2008 tentunya menjadi salah satu yang tak mungkin bisa dilupakan. Keberhasilan ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido dengan meraih medali emas, membuat seluruh warga Indonesia semakin bangga dengan para pahlawan bulutangkis Tanah Air.

Bagaimana tidak, sejak cabor bulutangkis dimainkan pada 1992, sejak itu pula bulutangkis Indonesia tidak pernah lupa untuk kembali ke Tanah Air dengan membawa medali emas.

Hendra/Kido sendiri keluar sebagai juara usai mengandaskan wakil tuan rumah Tiongkok, Cai Yun/Fu Haifeng. Sempat kalah 12-21 di game pertama, Kido/Hendra bangkit dan menang 21-11 di game kedua. Di game penentuan, Kido/Hendra menang 21-16.

Tak hanya Hendra/Kido, satu medali perak bagi Indoensia juga berhasil disumbangkan oleh ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir. Mereka terpaksa harus menjadi runner up usai kalah dari pasangan Korea, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung dengan skor 11-21, 17-21.

Sementara itu, satu medali terakhir disumbangkan oleh tunggal putri Maria kristin Yulianti. Tak diunggulkan, Maria justru menjadi kuda hitam dipentas Oimpiade saat itu.

Tak disangka, Maria berhasil menembus babak semifinal meski akhirnya harus mengakui keunggulan wakil Tiongkok, Zhang Ning dengan 15-21 dan 15-21.

Namun pertaruhan belum berakhir di Beijing University of Techonology Gymnasium itu. Maria masih harus menghadapi pertandingan terakhir. Perebutan medali perunggu kontra wakil tuan rumah lainnya, Lu Lan.

Maria lagi-lagi tampil mengejutkan, setelah berhasil mengalahkan Lu Lan dengan 13-21, 21-13, dan 21-15. Dengan demikina, medali perunggu berhasil diraih Maria di Olimpiade Beijing 2008. (ah)