Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Tunggal Putri Milik PB Djarum
01 Agustus 2010
Tunggal Putri Milik PB Djarum
 
 

Surabaya – GOR Sudirman hari ini terlihat lebih lengang. Antusiasme penduduk Kota Pahlawan ini sepertinya berkurang,  hal ini tak lain karena patokan harga dari panitia yang mungkin terlalu mahal bagi para penonton, sebelumnya mereka hanya merogoh kocek senilai Rp 30.000 pada partai puncak ini mereka harus merogoh lebih dalam, Rp 75.000 yang harus dikeluarkan untuk selembar tiket.

Tapi sedikitnya penonton yang hadir tak mengurangi panasnya kompetisi. All Indonesian final terjadi di semua nomor, hanya berbeda dari mana mereka berasal.

Laga partai puncak nomor tunggal putri diperebutkan oleh srikandi dari Kudus, Rosaria Yusfin Pungkasari yang berhadapan dengan Belleatrix Manuputty. Kedua pemain cantik ini berhasil menunjukkan pertandingan cantik kelas dunia. Kejar mengejar angka telah terjadi setelah umpire memulai pertandingan. Di interval game pertama, Rosaria tertinggal tipis 10-11. Kejar mengejar angka dengan permaianan reli pun menghiasi, angka kembar terus tercipta hingga angka 13. Rosaria sempat memimpin 15-13, tetapi kemudian bisa disusul Bella. Kendati Rosaria yang sempat tertinggal 18-20 bisa memaksakan untuk deuce, tapi akhirnya Rosaria harus mengakui keunggulan Bella dengan 22-24.

Rosaria YusfinDi game kedua, intensitas pertandinganpun meningkat. Permainan rally cantik ditunjukkan keduanya. Rosaria sempat unggul 5-3 melalui variasi bola-bola silangnya, dan terus memimpin 11-9 di jeda. Poin kembali imbang di angka 13, dan Rosaria malah berbalik tertinggal 13-14. Tetapi variasi bola-bola silang membuat Rosaria bisa meraih lima angka berturut-turut untuk unggul 20-15, dan menutup game kedua ini dengan 21-15 setelah bola pengembalian bola terlalu melebar.

Game penentuan tak pelak membuat para penonton ikut tegang. Beberapa kali mereka bersorak dan mengeluarkan ekspresi kekecewaan seiring dengan permainan idola masing-masing. Rosaria membuka game kedua dengan langsung memimpin 8-5, dan 11-9 di perpindahan tempat. Tapi lagi-lagi perolehan angka Rosaria bisa disamakan oleh Bella di angka 12. Malah bola tipis yang gagal menyeberang net membuatnya tertinggal 12-14.

Berkat kesabarannya ia pun bisa menyamakan kedudukan di angka 15-15. Rosaria pun kembali memaksakan untuk reli. Pukulan-pukulan kombinasi antara lob dan silang di depan net terbukti berhasil membuatnya meraih tiga angka berturut-turut untuk unggul 18-15.

Kesalahan demi kesalahan dilakukan Rosaria, tak ayal angka pun kembali kembar di 18. Laga menegangkan ini akhirnya diakhiri oleh teriakan Rosaria setelah Bella kembali gagal menyeberangkan bola silang di depan net dari Rosaria. Rosaria memastikan gelar keduanya tahun ini dengan 21-18.

“Kunci kemenangan saya hari ini adalah sabar, dan tenang,” ungkap atlet yang kerap disapa Fifin ini.

Selain itu, Fifin –panggilan akrab Rosaria, juga mengungkapkan bahwa kemenangan hari ini tak lain adalah hasil yang ia pelajari dari dua pertandingan yang dilakoni Bella sebelumnya. Di perempat final sendiri Bella berhasil menundukkan Ana Rovita, dan di semifinal menundukkan Fransiska Ratnasari.

“Saya mencoba untuk membuat bola jauh dari jangkauan dia, dan tidak terlalu melayani permainan drive, karena bola drive Bella memang bagus,” lanjutnya.

Setelah ajang Indonesia Challenge ini, Fifin mengakui bahwa kemungkinan besar ia baru akan kembali turun di ajang Djarum Sirnas yang akan digelar di Surabaya pada awal bulan Oktober mendatang.

Dengan demikian, PB Djarum berhasil meraih satu gelar setelah Andre Kurniawan Tedjono gagal mengatasi permainan Alamsyah Yunus di final. Andre dipaksa menyerah 18-21 dan 10-21.

“Saya kalah sabar,” ungkap Andre.

Andre sendiri akan kembali berlaga mulai hari Selasa (3/8) di kejuaraan Taipei Grand Prix Gold.