Pukul 14.00 WIB, Senin (11/1) para peserta Junior Master 2016 telah berkumpul kembali dan siap melakukan tahapan pertama berupa test pengukuran Anthropomentri yang berlangsung di GOR Djarum Magelang, Jawa Tengah. Test pengukuran Anthropomentri meliputi pengukuran tinggi badan atlet dan berat badan atlet.
Menurut Kabid Pengembangan PBSI Basri Yusuf bahwa test Anthropomentri harus dilakukan oleh para peserta Junior Master karena hasil ini nantinya sebagai databest buat PBSI sendiri. Selain itu, ini sebagai tolak ukur data statistik terbaik rata-rata para pemain di Indonesia baik atlet putra mau pun atlet putri.
Setelah melakukan test Anthropomentri, salah satu atlet PB Djarum Rifqi Nur Alam mengaku test ini hanya mengukur tinggi dan berat badan saja. Mungkin ini buat patokan pelatih nantinya. Mengenai Junior Master ini, Rifqi mengatakan dirinya sudah siap menghadapi semua test yang diberikan nanti. Baik itu test sistem turnamen mau pun test fisik.
"Kita sudah siap sih. Selain buat acara ini juga buat turnamen Junior International Series di Thailand minggu depannya. Kita dalam seminggu lima kali latihan fisik. Pokoknya berikan yang terbaik aja, karena tidak tahu menahu ikut Junior Master ini. Paling tidak ini jadi tolak ukur pelatih kedepannya," sahut Rifqi, atlet ganda putra remaja.
Calvin Kristanto juga megatakan kalau Junior Master kali ini berbeda dengan tahun yang lalu. Tapi semua test yang diberikan tidak ada yang berubah.
"Kali ini kita harus tes bertanding dulu, bukan tes fisik ini yang berbeda. Sepertinya lebih melelahkan, tapi saya tetap semangat dan harus bisa melalui tes semua nanti," ujar Calvin lagi.