Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Indonesia Juara] Mengenang Uber Cup 1996
05 Oktober 2020
[Indonesia Juara] Mengenang Uber Cup 1996
 
 

Jika berbicara prestasi Indonesia di ajang Piala Uber, tentu yang kita ingat adalah terakhir kali Srikandi merah putih juara pada tahun 1996. Tim putri Indonesia sukses membendung perlawanan juara bertahan China dengan kemenangan 4-1, yang kala itu berlangsung di Hong Kong.

Menjadi tim yang tidak dijagokan, justru menjadi bekal Susy Susanti CS untuk bermain lepas tanpa beban. Banyak yang beranggapan jika China akan kembali membawa piala setelah sebelumnya direbut Indonesia pada tahun 1994. Prediksi tersebut tidaklah salah jika melihat tim China yang waktu itu bermaterikan pemain peringkat tinggi dunia.

Ye Zhaoying nangkring di nomor satu dunia sekaligus sebagai juara dunia 95 dan All England 96. Ye masih ditopang oleh Wang Chen (7), Zhang Ning (9), dan Han Jingna (4). Sementara sektor ganda, nama Ge Fei/Gu Jun sebagai peringkat teratas yang merajai nomor ganda putri menambah kuatnya tembok China. Nomor ganda masih ditambah Qin Yiyuan/Tang Yongsu yang berada di peringkat 3 dunia.

Sementara materi tim Indonesia kalah jauh jika melihat peringkat dan hasil turnamen sebelumnya. Susy, sang lokomotif tim kala itu, prestasinya mulai turun dan berada di peringkat 3 dunia. Di bawah Susy ada nama-nama seperti Mia Audina, Yuliani Sentosa, Meluawati, dan Lydia Djaelawijaya. Sektor ganda diperkuat oleh Elyza Nathanael/Zelin Resiana, Lili Tampi/Finarsih dan Deyana Lomban sebagai pemain cadangan.

Meski begitu, di atas kertas belum tentu sama hasilnya dengan di lapangan. Kebersamaan tim justru menjadi modal yang bisa mengalahkan predikat peringkat dunia. Alhasil, Piala Uber pun kembali menjadi milik Indonesia usai di final menang 4-1 atas China. (ah)