Ganda putra Indonesia Raymond Indra/Nikolaus Joaquin bicara soal idola dan role model yang mereka ikuti sebagai pebulutangkis profesional. Penampilan keduanya saat ini tengah menanjak, apalagi mereka baru saja meraih gelar di Australia Open 2025, turnamen BWF Super 500.

Raymond/Joaquin mengatakan hal ini tak lepas dari permainan dan nilai-nilai saat latihan yang mereka ikuti dari sang idola.

“Kalo saya Koh Es (Hendra Setiawan) sama Mas Kevin. Saya sering lihat permainan Mas Kevin, saya lihat refleks antisipasinya bagus sekali,” ujar Raymond.

Sama dengan Raymond, Joaquin juga mengidolakan Hendra Setiawan, dan juga seniornya, Fajar Alfian.

“Kalau saya pribadi kalo role model saya ke Hendra Setiawan. Kalau idola di permainan saya lebih ke A’ Fajar (Alfian). Menurut saya dia permainannya bisa ditiru karena dia mainnya sangat taktis. Jadi saya suka ngeliat model mainnya A’ Fajar,” ungkap Joaquin.

“Kalau Koh Hendra susah ditiru, karena (level) dewa sih dia,” kata Joaquin lagi.

Pertandingan di Australia Open kemarin pun terasa istimewa buat Joaquin. Sebab ia mengalahkan sang idola, Fajar dan Muhammad Shohibul Fikri di babak final. Raymond/Joaquin menang rubber game dengan skor 22-20, 10-21, 21-18, sekaligus memastikan gelar juara.

“Pertamanya nggak naruh ekspetasi menang. Saya kayak bangga sama diri saya sendiri karena saya bisa ngelawan idola saya sendiri. Jadi saya kayak 'wih kapan lagi nih ngelawan A’ Fajar kan. Jadi saya kayak mainnya seneng banget jadi kayak mau kasih perlawanan,” tandas Joaquin. (NFA)