Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Ana Rovita Si Pembunuh Raksasa
26 Juni 2010
Ana Rovita Si Pembunuh Raksasa
 
 

Jakarta – PB Djarum kini boleh berbangga, memiliki pemain berkualitas seperti Ana Rovita. Di penampilan perdananya di turnamen selevel Super Series ini, Ana mampu bersaing dengan pemain-pemain yang sudah tak asing di peta perbulutangkisan dunia.

Pemain yang kini menduduki ranking 246 dunia ini, tak gentar menghadapi pemain-pemain yang rangkingnya jauh berada di atasnya. Setelah kemarin Fu Mingtian menjadi korbannya, hari ini (25/6) di Istora Gelora Bung Karno Senayan ia mencukur Maria Kristin.

Di poisisi tidak diunggulkan menjadi motivasi tersendiri bagi Ana untuk mengeluarkan permainan terbaiknya. "Main lepas aja," begitu ungkapnya pada hari Kamis (25/6) lalu. Dan hal ini pun terbukti, di pertandingan pertamanya melawan pemain yang jauh lebih senior darinya itu, Ana berhasil menjawab keraguan terhadap dirinya, karena melihat pengalaman Ana banyak orang berspekulasi bahwa petualangan Ana di Djarum Indonesia Open Super Series (DIOSS) 2010 ini akan terhenti di tangan Maria. Tapi Ana menyuguhkan kejutan manis.
Ana Rovita
Pertandingan di game pertama berlangsung seru, Ana yang menurut ketua Yoppy Rosimin dikenal dengan uletnya bertahan dan pantang menyerah, berhasil mengimbangi permainan peraih medali perunggu Olimpiade Beijing itu, yang juga merupakan atlet jebolan PB Djarum. Sepanjang game pertama Ana tercatat berhasil memenangkan 13 angka dari bermain di depan net, dan hal ini cukup membawanya untuk menang tipis dengan 21-19.

Di game kedua, Maria sepertinya sudah kehabisan akal untuk bisa mematikan Ana. Tanpa kenal lelah, Ana meladeni permainan Maria. Ia berhasil mengejar bola ketiap sudut lapangan dan membawanya unggul di interval dengan 11-8. Ana terus unggul, dan teriakan Ana melengking ditengah gemuruh Istora disertai kepalan tangannya mantap di udara, setelah bola pengembalian Maria malah gagal melewati net. Ana menang 21-14.

"Pukulan Maria memang tajam, dan saya berusaha untuk terus mengejar bola, dan gak nyangka akhrinya bisa menang dan sampai di babak semifinal," ungkapnya sembari tersenyum lebar.

Di semifinal besok (26/6), Ana akan ditantang pemain muda Jepang, Sayaka Sato yang berhasil menundukkan unggulan ketujuh, Yip Pu Yin. Sato menang dengan pertandingan yang melelahkan dengan tiga game. Menang mudah 21-9 di game pertama, Sato menyerah 21-23 untuk kemudian menang dramatis 21-19 di game pamungkas.

Di semifinal nanti, Ana yang memang belum pernah bermain di level Super Series, tentu belum pernah pula bertarung dengan semua lawan-lawannya sebelumnya, dan juga belum pernah bertemu dengan calon lawannya besok. Ana pun hanya tersenyum saat ditanya apakah ingin menjadi juara dengan hasil beberapa hari terakhir.

"Kalau ditanya target, semua pemain pasti ingin juara, begitu pula saya," lanjutnya.

Kita tunggu, apakah si cerdik dan pantang menyerah ini akan mampu kembali memberikan kejutan di babak semifinal yang akan mulai digelar pukul 13.00 hari Minggu (26/5) siang. Ayo Ana kamu bisa! (IR)