Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Ana: Kekalahan Ini Menjadi Motivasi Saya
27 Juni 2010
Ana: Kekalahan Ini Menjadi Motivasi Saya
 
 

Jakarta – Djarum Indonesia Open Super Series (DIOSS) 2010 telah memasuki babak-babak akhir. Pada hari Sabtu (26/6), DIOSS menggelar babak semifinalnya. Pebulutangkis-pebulutangkis dari berbagai negara menunjukkan performa terbaiknya di pertandingan yang digelar mulai pukul 12.30 WIB.

Si anak ajaib, Ana Rovita yang mendaki dari babak kualifikasi, akhirnya harus terhenti di tangan Sayaka Sato. Gadis kelahiran 30 Maret 1991 ini, harus berakhir di tangan tunggal putri Jepang tersebut melalui pertandingan yang berlangsung sengit.

Di game pertama, Ana sempat tertinggal 0-2 sebelum akhirnya berhasil meraih 7 angka berturut-turut. Dengan sebuah drop shot tajam di kiri Sato membuat Ana memimpin cukup jauh di angka 14-4. Ana yang baru mencicipi turnamen sekelas Super Series ini terlihat tidak mampu mengimbangi Sato yang merubah pola permainannya. Kedudukan pun menjadi imbang di angka 18. Beberapa kali dropshot Ana malah gagal melewati net, hingga pemain berusia 19 tahun itu akhirnya harus menyerah dengan 20-22.
Ana Rovita harus mengakhiri kiprahnya di semifinal
Di awal game kedua pun berlangsung sama, Ana berhasil memimpin di awal pertandingan dengan 7-1, dan terus memimpin perolehan angka dengan 17-10. Hal yang sama pun kembali terjadi, Sato yang merubah permainan tak bisa diimbangi Ana, dan hasilnya adalah Ana malah kehilangan 11 poin berturut-turut dan menyerah 17-21.

"Saat unggul jauh tersebut, saya menjadi terburu-buru untuk mematikan bola, tapi malah jadi lawan yang dapat angka," papar Ana usai pertandingan.

Sementara sang pelatih, Rusmanto Semaun mengakui bahwa Ana belum bisa mengatasi pola permainan lawan yang berubah, hingga akhirnya Ana harus kehilangan banyak angka secara berturut-turut.

"Dia (Sayaka Sato – red) merubah permainannya di lapangan, dan itu yang belum bisa diatasi oleh Ana," jelasnya.

Rusmanto sendiri mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh Ana sepanjang DIOSS ini tidak disangkanya. Rusmanto berujar bahwa jika Ana bisa lolos hingga babak utama saja sudah bagus, dan ia pun mengaku puas walaupun Ana harus terhenti di semifinal.

"Untuk kedepannya mungkin power dan stamina Ana masih harus terus diasah," lanjutnya.

Ana menjadi tunggal putri Indonesia terakhir yang gugur di ajang DIOSS ini, setelah pada babak perempat final ia berhasil menundukkan Maria Kristin. Dan ia pun menganggap pertandingan dan kemenangannya atas Maria Kristin menjadi pertandingannya paling berkesan. Dengan kekalahannya di semifinal ini, Ana tak merasa kecewa namun ia mengungkapkan bahwa ini menjadi  motivasi baginya, dan menambah kepercayaan dirinya untuk bersaing dengan pebulutangkis dunia.

"Motivasi lebih untuk saya agar terus bisa berprestasi," papar Ana.

Sedangkan Sayaka Sato sendiri memuji keuletan Ana, ia mengakui bahwa dirinya sempat kehabisan akal saat menghadapi Ana. Tapi ia berujar bahwa kunci kemenangannya ada pada kesabaran, dan terus berusaha menyerang Ana terlebih dahulu.

"Dia pemain ulet, sulit mematikan bola, tapi jika diserang duluan dan sudah unggul jauh, dia jadi lebih ceroboh," ungkap Sayaka usai pertandingan.