Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > 4 Jam hingga 4 Malam Demi Audisi
03 Juli 2010
4 Jam hingga 4 Malam Demi Audisi
 
 

Kudus – Ratusan peserta yang didampingi oleh pelatih dan orang tuanya telah memenuhi GOR Jati, Kudus pada Jum'at (2/7). Hal ini berkaitan dengan audisi beasiswa bulutangkis PB Djarum. Pendaftaran yang ditutup satu hari sebelumnya, berhasil menarik lebih dari 850 peserta untuk ikut serta.

Asal peserta pun beragam, mulai dari mereka yang asli dari Kudus, hingga mereka yang jauh-jauh datang dari Sumatera bahkan Papua. Audisi ini telah menjadi Indonesia kecil dalam sekejap. Pertandingan yang digelar pada hari ini adalah tahap pertama, di mana peserta saling beradu, tapi tidak seperti pertandingan lainnya, kali ini mereka hanya bermain selama 20 menit, tak perduli berapa skor yang mereka raih.

Penilaian pun dimulai dari cara teknik bermain, postur tubuh, usia dan beberapa faktor penunjang lainnya. Beragam peserta datang dari berbagai daerah, keluarga Ben Jufri yang juga merupakan salah satu penggiat di forum PBDjarum.org ikut serta ambil bagian. Ia beserta istrinya dan kedua anaknya turut memeriahkan audisi, tujuannya apa lagi? "Inginnya ya Benavi sama Fido di terima," ungkapnya.
suasana audisi PB Djarum 2010
Ben Jufri dan sekeluarga menempuh perjalan darat sejak hari Kamis (1/7) malam, dan mereka tiba di kudus lebih molor dari yang mereka perkirakan. Hal ini terkait dengan adanya hambatan jalan raya saat memasuki wilayah alas roban, "Saya kebetulan yang menyetir, ada truk dan bus yang melintang di jalan," cerita ibu Ben Jufri.

Selain mereka, ada juga cerita unik dari audisi ini, Bayu, bocah yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke 13 bulan depan ini harus menempuh perjalanan selama 4 malam sebelum bisa tiba di Kudus. Bayu yang diantar sang ayah, Agus Muchtar, berangkat dari rumahnya di Luwuk, Sulawesi Tengah sejak 23 Juni sore dan baru tiba di Kudus pada 27 Juni subuh. Mereka pun tak menginap di hotel. Mereka menginap di Pos Satpam GOR Jati, sebelum akhirnya menemukan tempat kost yang mereka tinggali hingga audisi ini usai.

"Saya yang memang ingin ikut audisi," ungkap Bayu

Sang ayah pun mendukung penuh keinginan anaknya. Sampai saat ini Agus mengaku telah menghabiskan uang Rp 3.000.000,- Uang yang besar bagi Agus yang berprofesi sebagai pengemudi angkutan umum di kampungnya. ia pun mendukung anaknya karena merasa anaknya memiliki potensi dan bakat untuk bermain bulutangkis,

"Dia sudah sering juara, terakhir dia juara III Olimpiade Siswa se-Sulawesi Tengah," papar sang Ayah.

Tak semua angan bisa terwujud, Bayu yang memiliki nama lengkap Bayu Anggriawan Saputra pun telah siap jika ia memang tidak diterima di audisi ini.

"Kalau keterima ya pasti seneng, tapi kalo ga saya akan pulang berlatih dan pasti saya akan kembali lagi untuk ikut audisi lagi," paparnya penuh semangat.

Segelintir cerita dari 850-an lebih peserta pasti akan membuat hati kita tergetar, melihat tekad atlet-atlet muda untuk bisa mendapatkan beasiswa PB Djarum. Nilai yang ditawarkan untuk satu peserta jika mereka berhasil diterima pun tak sedikit.

Saat mereka berhasil mendapatkan beasiswa, semua fasilitas akan menjadi tanggungan PB Djarum dan menurut Manajer PB Djarum, Fung Permadi, satu orang siswa di bawah 16 tahun bisa menghabiskan dana kurang lebih Rp 50.000.000 rupiah untuk biaya pertahun, termasuk biaya untuk mengikuti pertandingan di berbagai kota.

"Jika usia mereka sudah lebih dari 16 tahun, maka mereka pun pasti akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding di luar negeri, dan biayanya juga akan lebih besar," jelasnya saat konferensi pers.

Hari Sabtu (3/7) adalah hari kedua, dan akan menggelar dua tahapan sebelum akhirnya mencapai tahap terakhir hari Minggu (4/7) nanti, Selamat Bertanding! Dan Selamat Berjuang Untuk Bisa Bergabung Bersama PB Djarum!