Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Para Pejuang Taruna Penerus Bulutangkis Indonesia
14 September 2010
Para Pejuang Taruna Penerus Bulutangkis Indonesia
 
 

Bila kita ingin melihat gambaran prestasi bulutangkis Indonesia lima tahun mendatang, maka kita perlu lebih melihat kepada bibit-bibit yang saat ini berlaga di kelas Taruna yang mempertandingkan para pebulutangkis usia 16-17 tahun, walaupun bagi khalayak umum tentunya nama mereka saat ini belum begitu terdengar, namun jangan sangsikan bakat terpendam dan semangat membara di dalam mereka.

Dari partai ganda putra dan campuran yang selama ini sudah begitu banyak sumbangsih gelarnya terhadap Indonesia, nampaknya bibit-bibit dari PB Djarum di kedua partai tersebut akan bersinar di kancah internasional dalam lima tahun mendatang. Apalagi saat ini PB Djarum mendominasi 10 besar peringkat nasional ganda putra dan campuran Taruna. Sebanyak 40% top 10 ganda putra Taruna nasional dan 60% top 10 ganda campuran nasional saat ini sedang berguru di PB Djarum.

Simaklah Jones Rafly Jansen. Masih berusia 17 tahun tetapi telah menumpuk begitu banyak gelar di partai ganda, baik ganda putra maupun campuran. Jones adalah pemain papan atas kelas Taruna ganda. Bersama Dandi Prabudita, mereka berada di puncak peringkat ganda putra Taruna nasional dan menyemat gelar juara Tangkas Alfamart Junior 2010 dan Kejurnas Taruna 2009. Sedangkan di ganda campuran, ia bersama Nurbeta Kwanrico berada di tangga kedua Taruna nasional dengan pencapaian konsisten selalu melaju setidaknya sampai babak semifinal selama dua tahun terakhir.

Pasangan Ganda Praveen/Jordan menerima Instruksi PelatihSelain Jones, ada pula Praveen Jordan yang bertukaran posisi dengan Jones. Jordan adalah atlet PB Djarum yang berada di nomor satu nasional ganda campuran Taruna bersama Emmanuella Widjaya, dan nomor dua nasional ganda putra Taruna berpasangan dengan Rangga Yove Rianto. Bersama Rangga, ia sudah mencicipi begitu banyak gelar Sirnas tahun ini seperti di Bali, Bandung, Riau, dan Sulawesi Utara.

Mungkin cerita ini masih terlalu dini untuk dibaca karena mereka masih bermain di “kandang sendiri.” Namun bagaimana pun juga, para muda-mudi inilah yang akan menjadi tulang punggung kejayaan bulutangkis Indonesia di masa depan.

Karenanya, bukankah akan lebih baik jika kita menyemangati mereka pula yang sedang meniti tangga menuju kancah internasional, dan tidak hanya menyoraki mereka yang sudah di atas? Karena dalam usia yang masih muda pun mereka telah berjuang dengan penuh semangat dan tidak setengah-setengah.

Seperti yang diucapkan Arief Gifar Ramadhan, atlet tunggal putra PB Djarum, “Saya akan terus berkarier di bulutangkis selagi saya masih bisa melangkah dan selagi semuanya masih mungkin untuk dikejar.” (DC)