Solo - Bulutangkis Peduli Merapi, begitulah tajuk dari acara penggalangan dana untuk korban Merapi. Acara dibuka sekitar pukul 15.00 oleh Ketua Komunitas Bulutangkis Indonesia, Tan Joe Hok. Peraih gelar pertama All England yang berasal dari Indonesia tersebut dengan resmi membuka perhelatan ini. Sambutan dilanjutkan oleh Wakil Ketua Umum PB PBSI, Sabar Yudho. Acara ini sendiri dipandu oleh Butet Kertarajasa yang berduet dengan mantan atlet nasional, Maria Fransiska.
Pertandingan eksebisi dibuka oleh pertarungan antara juara dunia 2005 dan 2007, Nova Widhianto/Liliyana Natsir yang melawan Muhammad Rijal/Debby Susanto. Pertarungan berlangsung seru, kendati pasangan Nova/Liliyana berhasil memimpin 29-26, tetapi mereka gagal menyelesaikannya dan harus menyerah 29-30.
Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa angkanya begitu besar. Sistem poin yang dipakai disini sendiri, tidak sama seperti pertandingan formal. Pemenangan pertandingan ini adalah mereka yang berhasil meraih angka 30 terlebih dahulu, dan melakukan perpindahan lapang bila salah satu peserta mencapai angka 15.
Pertarungan pun dilanjutkan dengan pertemuan antara Greysia Polii/Meiliana Jauhari melawan Pia Zebadiah Bernadette/Nitya Krishinda Maheswari. Pertarungan ini dimenangkan oleh Greysia/Meiliana dengan 30-28.
Sementara pertandingan yang mengundang sorakan paling riuh dari penghuni GOR Gelora Manahan adalah pertarungan antara Simon Santoso yang melawan Edi Hartono/Haryanto Arbi. Edi menjadi salah satu atlet yang menghibur, dia tak ragu untuk mengeluarkan pukulan-pukulan akrobatiknya, atau segera ke pinggir lapang saat ia merasa lelah. Simon yang memang masih muda dan berada pada masa emasnya ini, berhasil mengungguli pemain senior tersebut, ia menang 30-26.
Setelah tiga partai ini, acara diselingi oleh nyanyian dari penyanyi balada Ebiet G Ade, yang turun menyumbangkan sebagian honor menyanyi di acara ini untuk para korban.
“Saya telah mendapat restu untuk turut menyumbangkan sebagian honor saya di acara ini,” paparnya.
Ebiet pun turut menyumbangkan tiga CD bertandatangan dirinya untuk dilelang. Dan akhirnya ketiga CD tersebut berhasil meraup tambahan Rp 1.500.000.
Pertandingan eksebisi pun dilanjutkan. Partai selanjutnya adalah pertarungan antara Susi Susanti melawan Maria Febe Kusumastuti. Susi sempat tak terkejar di angka-angka awal, pukulan luwesnya dan kelenturan tubuhnya masih terlihat, ia sempat unggul 3-0, dan 7-5 tetapi kemudian stamina sepertinya mulai mempengaruhi permainannya. Apalagi Susi sudah jarang berlatih, ia pun akhirnya tertinggal 13-15 dipergantian angka. Dan menyerah 26-30.
Susi pun bahkan kembali ke lapangan. Ia kembali bersama Alan Budikusuma untuk melawan pasangan campuran terkuat Indonesia pada masanya, Christian Hadinata/Ivana Lie. Dipertandingan singkat lima angka ini, Alan/Susi harus menyerah 4-5 setelah smes Alan malah menyangkut di net.
Laga terakhir menjadi milik Taufik Hidayat. Kendari dirinya tengah cidera, dan sepertinya kesulitan hanya untuk sekedar mengenakan sepatu, ia tetap turun ke lapang untuk menghibur para penonton yang telah hadir di GOR Gelora Manahan. Taufik pun turun di nomor Ganda Putra bersama dengan Hendra Aprida Gunawan, menantang Fran Kurniawan/Sigit Budiarto, Taufik/Hendra menyerah 13-15. Dan ini menjadi laga penutup di rangkaian Bulutangkis Peduli Merapi.
Acara Bulutangkis peduli merapi juga berhasil melelang beberapa raket dari atlet terkenal. Raket yang dilelang tentu saja raket yang pernah digunakan oleh atlet tersebut. Sebut saja pasangan peraih medali emas Alan budikusuma, Susi Susanti, Lim Swie King, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Taufik Hidayat, Nova Widianto/Liliyana Natsir serta raket persembahan peraih medali emas olimpiade Beijing Markis Kido/Hendra Setiawan. Acara lelang raket sudah dilaksanakan satu minggu sebelum acara bulutangkis peduli merapi dilaksanakan dan siapapun berhak mengikuti acara lelang tanpa membedakan ras, gender ataupun umur.
Para peminat lelang bisa mengikuti acara lelang secara terbuka dengan mekanisme pelelangan dilakukan melalui website resmi harian solopos. Ada yang menarik ketika panitia mengumumkan pemenang lelang raket. Tiba-tiba pada podium muncul dua anak kecil berjalan menuju podium ketika nama Christopher & Samantha Hartono disebutkan. Rupanya kedua bocah ini merupakan pemenang lelang raket milik dari Tiga pasang pemain ganda Indonesia. Kedua bocah tersebut memenanginya dengan penawaran tertinggi senilai Rp. 10.500.000, untuk raket masing-masing milik Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Markis Kido/Hendra Setiawan, Nova Widianto/Liliyana Natsir.
Dengan Nilai yang sama raket milik Lim Swie King dan Taufik Hidayat berpindah tangan kepada Robby Sumampow. Sementara raket pengantin emas Alan Budikusuma dan Susi Susanti beralih kepemilikan ke Susanto.
Penyerahan raket lelang dilakukan langsung oleh atlet yang memberikan raket yang kebetulan hadir dan disaksikan oleh ketua KBI Tan Joe Hok serta Sekretaris Jendral PBSI Jacob Rusdiyanto. Hasil pelelangan raket menggenapi perolehan sumbangan yang dilakukan oleh mantan pemain, pemain serta pecinta bulutangkis dengan hasil yang sangat fantastis, yakni sebesar Rp. 831.090.000,-. (IR/AR)
Gallery Event Bulutangkis Peduli Merapi