Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Super Series Pertama, Seru dan Sengit
17 Januari 2011
Super Series Pertama, Seru dan Sengit
 
 

Malaysia Open Super Series 2011 yang akan dimulai pada hari Selasa, 18 Januari 2011 benar-benar akan memberikan sebuah tontonan menarik. Pemain top dari segala penjuru dunia berbondong-bondong mengikuti turnamen Super Series pertama tahun ini yang diadakan di Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Persaingan ketat sudah tercium dari babak kualifikasi dimana setiap babak akan menyuguhkan pertandingan-pertandingan menarik. Super Series pembuka yang dipenuhi api semangat perjuangan.

Dari kelima partai yang dipertandingkan, tidak ada satu pun yang dapat dengan mudah diprediksikan karena banyaknya pertandingan yang mempertemukan dua perwakilan yang berimbang. Hal ini bahkan terlihat pula dari babak kualifikasi. Lihatlah nama-nama beken seperti Lee Hyun Il (Korsel), Chan Yan Kit (Hongkong), Fu Mingtian/Zhang Beiwen (Singapura), maupun Koo Kien Keat/Chin Eei Hui (Malaysia) yang harus merangkak dari babak kualifikasi, dan bahkan tetap harus berjuang keras untuk merebut tiket babak utama.

Andre KurniawanBeberapa perwakilan Indonesia juga tak luput dari lubang kualifikasi ini. Di antaranya adalah Andre Kurniawan Tedjono yang seharusnya mampu lolos ke babak utama, serta Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan yang kemungkinan akan bersua Flandy Limpele yang kali ini berpasangan dengan Robert Blair (Inggris) untuk memperebutkan satu tiket masuk ke babak utama.

Menyimak babak utama, partai tunggal putra nampaknya masih menjadi partai eksklusif Lee Chong Wei (Malaysia) dan Lin Dan (China) yang nampak akan saling sua di semifinal. Konsistensi permainan kedua atlet ini mau tidak mau membuat asa terhadap pemain-pemain lainnya menipis, walaupun tetap tersampir harapan akan kejutan tak terduga. Empat wakil Indonesia di babak utama tunggal putra sendiri berhimpitan di boks final satu lagi dimana terdapat pula pesaing-pesaing berat seperti Bao Chunlai, Chen Jin, dan Du Pengyu dari China, Boonsak Ponsana (Thailand), dan Shon Wan Ho (Korsel).

Dari ganda putra, Indonesia memiliki empat pasangan di babak utama, serta Rendy/Afiat yang diharapkan dapat menembus masuk ke babak utama. Tidak banyak yang dapat dikatakan mengenai seberapa jauh pasangan-pasangan merah-putih ini dapat melaju, kecuali seharusnya mereka mampu menjajal setidaknya sampai ke babak 16 besar. Hal serupa juga terjadi jika melihat undian tim Indonesia di tiga partai lainnya: tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.

Tontowi Ahmad/Lilyana NatsirAsa terbesar bergantung pada pundak Taufik Hidayat (tunggal putra), Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan (ganda putra), dan Meiliana Jauhari/Greysia Polii (ganda putri). Ganda campuran juga memiliki beberapa pasangan yang menarik untuk disimak: Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadeth, dan Nova Widianto/Vita Marissa, walaupun terasa miris untuk memprediksikan seberapa jauh mereka akan mampu bertahan karena mereka dikelilingi oleh pasangan-pasangan tangguh China.

Catatan prestasi Indonesia di tanah jiran ini sendiri tidak terlalu mencolok selama satu dekade terakhir (2001-2010). Hanya ganda putra dan campuran yang pernah menoreh prestasi disini, yakni, oleh Candra Wijaya/Sigit Budiarto (ganda putra) pada tahun 2001 dan 2005, Markis Kido/Hendra Setiawan pada tahun 2008, Bambang Suprianto/Emma Ermawati (ganda campuran) pada tahun 2001, dan Nova Widianto/Lilyana Natsir pada tahun 2009. Gelar tunggal putra terakhir disabet oleh Taufik Hidayat pada tahun 2000 dan sejak itu nihil, sedangkan gelar dari sektor putri belum pernah mampir sekalipun ke tangan wakil merah-putih.

Sebuah tugas sulit yang menanti para pejuang merah-putih ini di Bukit Jalil, namun semangat dan harapan akan tetap dikumandangkan. Berharap putra-putri Indonesia yang berada di negeri jiran dapat memberikan penampilan terbaiknya, dan apa pun hasilnya, mereka dapat pulang tanpa perlu tertunduk lesu.

Malaysia Open Super Series tahun ini menaikkan nilai hadiahnya menjadi USD 400.000, naik dua kali lipat dari total hadiah tahun lalu. Manajemen turnamen pun terlihat lebih rapi dibandingkan tahun lalu. Penonton dapat membeli tiketnya secara online dari jauh-jauh hari sehingga mengurangi keribetan penjualan tiket melalui loket setempat. Harga tiket pun disesuaikan dengan kocek masyarakat umum, dari RM 5 (Rp 15.000) untuk pelajar yang menonton di hari biasa di kursi atas, sampai RM 45 (Rp 133.000) untuk masyarakat umum yang menonton final di kursi VIP.

Tim Indonesia di Malaysia Open Super Series 2011

Tunggal putra: Dionysius Hayom Rumbaka, Andre Kurniawan Tedjono (Q), Taufik Hidayat (2), Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Alamsyah Yunus (Q)

Tunggal putri: Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Melicia Kurniawan (Q), Aprilia Yuswandari (Q)

Ganda putra: Mohammad Ahsan/Bona Septano (6), Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan (Q), Luluk Hadiyanto/Candra Wijaya, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan (3), Angga Pratama/Ryan Agung Saputra, Flandy Limpele/Robert Blair (ENG)

Ganda putri: Meiliana Jauhari/Greysia Polii (4), Komala Dewi/Andini Suci Rizky, Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari, Vita Marissa/Nadya Melati, Lita Nurlita/Saralee Thoungthongkam (THA)

Ganda campuran: Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (8), Muhammad Rijal/Debby Susanto, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadeth, Nova Widianto/Vita Marissa, Trikusuma Wardhana/Nadya Melati (Q)

(DC)