Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Berharap Banyak pada Ganda Campuran
20 Februari 2011
Berharap Banyak pada Ganda Campuran
 
 

Tontowi/LilyanaMenilik peringkat dunia atlet Indonesia di partai ganda, akan terlihat kontribusi besar PB Djarum, terutama pada partai ganda campuran. Saat ini Pelatnas memiliki tiga pasangan utama ganda campuran yang diperkuat oleh atlet PB Djarum, yakni, Fran Kurniawan (yang berpasangan dengan Pia Zebadiah), Muhammad Rijal/Debby Susanto, dan Tontowi Ahmad (yang berpasangan dengan Lilyana Natsir).

Fran/Pia yang saat ini menjadi pasangan ganda campuran nomor satu Pelatnas dan berada di peringkat 13 dunia mengalami kemajuan pesat selama setahun belakangan ini. Sejak dipasangkan pada tahun 2009, mereka dicoba turun di Vietnam International Challenge 2009 dan langsung berhasil menyabet gelar runner up. Tidak lama setelahnya mereka naik kelas ke New Zealand Open Grand Prix 2009 dan berhasil menjadi juara.

Maka mereka pun dinaik kelaskan ke level Super Series sejak akhir tahun tersebut dan sempat menjadi perempat finalis di Hongkong Super Series 2009. Namun sejak itu, mereka terus dihantui oleh babak perempat final Super Series, karena sampai sekarang mereka belum berhasil melaju lebih jauh. Di Japan Open Super Series 2010 dan Hongkong Open Super Series 2010, mereka lagi-lagi menabrak tembok perempat final.

Tapi apakah mereka belum siap berlaga di Super Series? Jika melihat konsistensi permainan, kematangan, dan pencapaian mereka setahun belakangan ini, tentu saja mereka memliki kapasitas untuk berlaga di kelas Super Series. Hanya saja mereka perlu lebih mengasah mental dan pengalaman bersaing ganda campuran di kelas bergengsi tersebut.

Fran/Pia sendiri punya catatan menarik, yakni,menjadi spesialis penjegal pasangan Korea Selatan, termasuk pasangan peringkat enam dunia Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun di Taipei Open Grand Prix Gold 2009, pasangan peringkat 15 dunia Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung di Japan Open Super Series 2010, dan pasangan medali emas Oimpiade Beijing 2008 Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung di Hongkong Open Super Series 2009. Dapat dikatakan, hanya tinggal masalah waktu saja bagi Fran/Pia untuk bersinar terang di laga Super Series.

Selain Fran/Pia, ada pula Rijal/Debby yang juga mulai mantap sebagai pasangan. Pasangan peringkat 17 dunia ini juga mulai dipasangkan pada tahun 2009 dengan pencapaian terbaik menjadi semifinalis di India Grand Prix Gold 2010. Di kelas Super Series mereka lebih fluktuatif dibandingkan Fran/Pia, tetapi seperti yang dikatakan Rijal maupun Debby di Malaysia Open Super Series Januari lalu, “Kami sudah lebih mantap sekarang,” karena mereka sudah melihat satu sama lain sebagai pasangan dan bukan senior-yunior [Rijal sudah lebih lama menghuni Pelatnas dibandingkan Debby yang baru bergabung pada tahun 2008]. Salah satu catatan menarik mereka adalah pernah mengalahkan Koo Kien Keat/Chin Eei Hui di Malaysia Open Super Series tahun ini.

Pasangan senior-yunior juga terlihat pada Tontowi Ahmad yang dipasangkan dengan peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan Juara Dunia 2005 dan 2007, Lilyana Natsir. Pasangan peringkat 24 dunia ini pernah menggegerkan bulutangkis internasional saat menjuarai Macau Open Grand Prix Gold dan Indonesia Open Grand Prix Gold 2010, serta menjadi runner up di Chinese Taipei Grand Prix Gold 2010 langsung begitu mereka dipasangkan.

Namun setelah itu mereka tampak sedikit limbung setelah dinaik kelaskan ke level Super Series, dengan pencapaian terjauh menjadi perempat finalis di Korea Open Super Series Premier 2011. Sampai di Korea Open tersebut, Lilyana masih banyak memberi masukan kepada Tontowi dan terlihat bahwa Tontowi masih perlu memupuk mental Super Series-nya lebih dalam lagi agar kualitas permainannya dapat keluar maksimal. Namun harapannya, sebelum tahun ini berakhir, semoga Tontowi sudah berkembang dan Lilyana sudah tidak lagi melihatnya sebagai yuniornya, dan mereka pun akan menjadi salah satu pasangan Indonesia yang ditakuti persaingan dunia.
Merekalah tiga pasangan utama Pelatnas yang menjadi tulang punggung ganda campuran Indonesia saat ini, dan juga harapan mata tombak bulutangkis Indonesia di masa depan. Dari dua partai ganda lainnya, terlihat Mohammad Ahsan yang berpasangan dengan Bona Septano, dan Meiliana Jauhari yang berpasangan dengan Greysia Polii, dimana kedua pasangan ini sama-sama berada di peringkat delapan dunia.

Pencapaian terbaik Ahsan/Bona adalah menjuarai India Open Grand Prix 2010, Indonesia Open Grand Prix Gold 2010, dan Vietnam Open Grand Prix 2010. Di kelas Super Series, Ahsan/Bona berhasil melaju sampai ke semifinal Japan Open Super Series 2010 dan Malaysia Open Super Series 2011. Di lain sisi, Mei/Grace adalah runner up Macau Open Grand Prix Gold 2010 dan Indonesia Open Grand Prix Gold 2010 walaupun belum sempat mendulang gelar juara sampai saat ini. Di kelas Super Series, Mei/Grace cukup konsisten dengan persentase 75% melaju setidaknya ke perempat final sepanjang 12 bulan terakhir. Inilah kontribusi PB Djarum di partai ganda bulutangkis. (DC)