Bulan Ramadhan atau yang lazim di Indonesia di sebut bulan puasa telah tiba. Selama satu bulan penuh umat muslim di seluruh penjuru dunia menjalankan ibadah puasa, termasuk juga para atlet. Di tengah-tengah kesibukan berlatih, para atlet PB Djarum tetap rajin melaksanakan ibadah yang di jalankan setiap setahun sekali ini. Lukhi Apri Nugroho dan Arya Maulana Aldiartama misalnya. Bagi keduanya berpuasa merupakan kewajiban yang tidak bisa di tinggalkan. Beratnya latihan pada saat menjalankan ibadah puasa bukan merupakan halangan untuk tetap menjalankan salah satu rukun Islam. Meski harus menahan rasa lapar dan haus saat latihan kedua atlet taruna PB Djarum tetap
khusu’ beribadah.
Jika tahun lalu Arya selama satu bulan penuh mampu menjalankan ibadah puasa, sayangnya di tahun ini ia tidak terlalu memaksakan diri untuk menjalankan ibadah shaum. Pasalnya ia baru saja sembuh dari dari penyakit
thypus yang di deritannya.
“Alhamdulillah tahun kemarin saya kuat sebulan penuh puasa, tetapi tahun ini saya tidak terlalu yakin bisa puasa satu bulan penuh. Karena saya baru saja sembuh dari sakit,” ujarnya lirih. Arya harus memendam kerinduan akan kampung halaman jika bulan puasa tiba. “Inginnya pulang ke kampung di saat bulan puasa, apalagi jika sedang sakit,” harapnya.
Senada dengan Arya, juara Asia Junior 2011 Lukhi Apri Nugroho pun pada tahun lalu masih bisa menyelesaikan puasa dengan baik. Selama satu bulan tanpa terlewatkan satu haripun ia bisa menjalankan ibadah puasa. Ia berharap di tahun ini bisa kembali berpuasa satu bulan penuh. “Tahun lalu saya puasa
full satu bulan. Mudah-mudahan tahun ini bisa seperti tahun lalu,” ujarnya berharap.
Kedua atlet ganda taruna putra ini tak menampik jika latihan yang dijalaninya pada saat bulan puasa terasa sangat berat. Tapi keduanya mempunyai trik khusus menyiasati rasa haus yang datang menyerang. “Selesai latihan saya langsung mandi dan tidur,” ujar Lukhi membuka rahasia. Arya mempunyai kiat lain, ia memilih tidak banyak berbicara saat puasa. “Kalau menahan lapar saya kuat, tetapi untuk menahan rasa haus biasanya saya memilih untuk tidak banyak bicara, baik pada saat puasa maupun saat latihan,“ teorinya.
Saat berbuka merupakan waktu yang di tunggu oleh keduanya. Bagi Lukhi, saat berbuka puasa merupakan saat ia menikmati es blewah yang menjadi kesukaannya. Hal yang sama pun di lalukan oleh Arya. Ia akan menikmati es buah yang sengaja di belinya di sekitar tempat latihan PB Djarum.
Menikmati santap sahur bersama teman-teman sering mereka lakukan. Biasanya secara bersamaan mereka pergi mencari tempat makan di sekitar tempat latihan. Warung sunda yang berada tak jauh dari asrama menjadi pilihan mereka. Berbeda dengan Arya, Lukhi termasuk pribadi yang agak sulit jika dibangunkan sahur. Tetapi sebagai rekan sesama atlet, Sigit Sudrajad dengan rajin dan sabar membangunkannya.
Hal yang paling dinantikan setelah puasa adalah saat lebaran. Meski keduanya berasal dari daerah yang sama yakni dari Sukoharjo, Jawa Tengah, tetapi semuanya belum pernah mudik secara bersamaan. Di berbagai daerah, tradisi menerima bingkisan uang lebaran menjadi saat yang paling di tunggu-tunggu. Merasa dirinya sudah beranjak dewasa, kini Lukhi tak pernah lagi menerima bingkisan uang pada saat lebaran. “Saya sudah tidak mendapat bingkisan uang lagi kalau Lebaran. Mungkin karena sudah dewasa. Malu saya menerimanya,” ujarnya. Tetapi Arya berbeda. Ia masih menerima bingkisan uang pada saat lebaran, bahkan jika dijumlahkan ia bisa mendapatkan kurang lebih sebesar Rp. 900.0000,- (sembilan ratus ribu rupiah). “Lumayan bisa buat jajan. Jika masih ada lebih, saya tabung,” pungkasnya.
Di hari raya Idul Fitri keduanya mempunyai tradisi mengunjungi sanak keluarga serta tetangga. Tetapi sebelum mereka pergi meninggalkan rumah untuk bersilaturahmi, keduanya menyempatkan diri untuk menikmati hidangan hari Raya. Ketupat menjadi menu yang di cari oleh baik oleh Lukhi maupun Arya di hari Raya. “Ketupat makanan favorit saya di hari lebaran,” cetus Lukhi dan Arya.
Keduanya kini berharap agar tahun ini mereka masih bisa mengunjungi sanak dan keluarganya di kampung halaman. (AR)