Usai memastikan diri menjadi juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto mengamankan diri di ranking 7 dunia. Hal ini tentu sudah cukup untuk meloloskan mereka ke Olimpiade Rio 2016, mendampingi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang kini bertengger di ranking dua dunia.

Menurut regulasi Fedrasi Bulutangkis Dunia (BWF) bahwa satu negara bisa memperoleh dua tiket ganda Olimpiade jika kedua pasangan berada di ranking 8 besar dunia. Dengan raihan juara All England yang juga berlabel super series premier, maka Jordan/Debby sudah dipastikan akan berangkat ke Rio de Janeiro, Brasil pada 5 hingga 21 Agustus mendatang.

“Sekarang sudah pasti ke Olimpiade, tapi kami juga tetap ingin mencari poin agar bisa menempati unggulan dan bisa terhindar dari lawan-lawan tertentu,” ujar Jordan.

Hasil All England kali ini pun bisa menjadi pembuktian bahwa Jordan/Debby memang sudah saatnya untuk diwaspadai. Di perjalanan menuju podium juara, Jordan/Debby berhasil menghentikan penghuni ranking tiga dunia, Liu Cheng/Bao Yixin di perempat final, juara bertahan sekaligus juara dunia 2015 Zhang Nan/Zhao Yunlei di semifinal, dan di partai puncak mereka menyudahi perlawanan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dari Denmark.

“Kami berdua sudah dipercaya sampai saat ini, kenapa mesti tidak siap?,” ujar Jordan saat ditanya mengenai kesiapannya ke Rio.

Richard Mainaky, selaku pelatih ganda campuran meminta Jordan/Debby untuk tampil di dua turnamen sebelum ke Rio. “Mereka akan ikut di Malaysia (Super Series Premier) dan Singapura (Super Series), tetapi saya tidak akan membebankan target apa-apa. Saya hanya ingin mereka mengumpulkan poin untuk lebih mengamankan posisi ke Rio,” ujarnya.

Kendati demikian, Richard pun berharap keduanya tetap menampilkan performanya demi menjaga level permainan mereka. (RI)