Pasti masih melekat diingatan para pecinta bulu tangkis Tanah Air, ketika atlet tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat tampil di final New Zealand Open 2018 silam.

Saat itu Jonatan sendiri tampil di final menghadapi jagoan Tiongkok, Lin Dan. Pertarungan memang berlangsung cukup panas sejak dimulainya game pertama.

Pada saat skor 4-3 untuk keunggulan Lin di game pembuka misalnya. Lin sudah melakukan protes yang cukup keras pada hakim servis dan wasit yang memimpin pertandingan. Pasalnya, servis Lin dinyatakan fault dengan alasan terlalu tinggi, dan hal tersebut membuat Lin sempat tidak terima. Namun demikian, pertandingan pun tetap berlanjut dan diwarnai reli-reli panjang.

Lagi-lagi, pada saat kedudukan 8-8, Lin sempat melakuakan protes pada hakim servis karena menilai servis Jonatan cukup tinggi tetapi tidak dinyatakan fault. Namun hingga akhirnya kemenangan game pertama pun direbut Lin dengan keunggulan 21-14 atas Jonatan.

Baca juga : Memilih Raket Bulutangkis Sesuai Karakter

Kalah di game pertama, Jonatan mampu bangkit di game kedua. Ia sering sekali memimpin angka atas Lin seperti 18-13 dan 19-15. Namun sayang, Jonatan nampaknya kehilangan konsentrasi di akhir-akhir game kedua itu.

Alhasil, Lin sukses membalikkan keadaan dan mampu mengunci angka Jonatan, hingga akhirnya kemenangan dipastikan Lin setelah balik unggul 21-19 di game kedua atas Jonatan.

Meski demikian, Jonatan akhirnya dapat mengobati luka dari kegagalannya di tahun 2018. Di final New Zealand 2019, ia sukses menjejakkan kakinya ke podium juara tertinggi usai di menang atas wakil Hong Kong, Ng Ka Long Angus dengan 21-12 dan 21-13. (ah)

Baca juga : Bentuk Raket Bulutangkis