Muh. Azahbru B. Kasra adalah salah satu atlet bulutangkis berbakat yang dimiliki PB Djarum. Pemain kelahiran Kolaka, 24 Oktober 2002 itu mulai bermukim di Kudus, setelah dinyatakan lulus Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis pada tahun 2014.
Sejak enam tahun terakhir itu pula, Azahbru harus menjadi perantau demi mengejar mimpinya menjadi pebulutangkis handal.
“Terkadang saya kangen banget dengan masa kecil, waktu masih latihan di klub PB Argo, Kolaka. Kalau ingat masa-masa itu, saya suka senyum-senyum sendiri. Pokoknya ingat banget perjuangannya sebelum akhirnya masuk PB Djarum,” ungkap Azahbru kepada Pbdjarum.org.
Menurut pemain yang kini berusia 17 tahun itu, jika membandingkan kualitas dan fasilitas semasa berlatih di klub asalnya, jauh berbeda dengan PB Djarum.
“Waduh, jauh banget pokoknya. Kalau di sana kami berlatih semaunya saja, teknik dasar latihannya pun belum begitu menguasai. Terus dari segi fasilitas, jauh banget. Bahkan terkadang kami nggak jadi latihan kalau GOR (Gedung Olahraga) sedang dipakai kegiatan lain. Rasanya nyesek banget sih, apalagi perjalanan saya dari rumah ke GOR itu harus dua kali naik angkot,” ungkapnya.
Namun begitu, Azahbru tak melewatkan bercerita tentang kenangan manis bersama teman-temannya di Kolaka kala itu.
“Jadi kalau dulu saya latihan fisik ke pantai. Banyak pantai di sana, ganti-gantian saja pantai yang dikunjungi setiap minggunya. Dari GOR ke pantai sekitar 10 KM, saya dan teman-teman lari. Sampainya di pantai senang banget bisa main sepuasnya di sana. Pokoknya rasa lelahnya terbayar,” tuturnya.
“Bahkan kalau tidak dalam acara latihan fisik, saya sering sengaja main ke Pantai Mandra dengan bersepeda bersama teman-teman. Selain itu ada tempat-tempat keren yang dulu saya sering kunjungi seperti Pantai Tamborasi, Danau Biru, Sungai Tamborasi, dan Pulau Padamarang. Wah, rindu banget pokoknya! Buat yang berkunjung ke Kolaka, wajib kunjungi tempat-tempat itu. Asli keren banget!” jelas Azahbru.
Tak hanya itu, Azahbru pun mengungkapkan salah satu makanan khas yang sering ia santap di kampung halamannya, yaitu kapurung. Makanan berbahan dasar sagu ini menjadi salah satu kegemarannya dan sering ia santap kala masih tinggal di Kolaka.
“Kalau soal makanan, banyak ciri khas sana. Seperti kesukaan saya, kapurung. Kalau ke sana harus nyobain deh! Saya nggak pernah nemu makanan itu di Pulau Jawa,” tutup Azahbru. (ah)
