Sektor ganda campuran Indonesia beberapa tahun terakhir ini memang sering dijadikan andalan di berbagai turnamen untuk meraih gelar juara. Namun, di sepanjang tahun 2021, tak ada satu gelar pun yang diraih oleh ganda campuran Indonesia di rangkaian turnamen BWF World Tour. Paling bagus, pencapaian ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang menembus babak final Thailand Open BWF World Tour Super 1000.

Begitupun di Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung di tahun 2021. Harapan mendulang medali dari sektor ganda campuran pupus setelah satu-satunya wakil Indonesia, Praveen/Melati dikalahkan pasangan nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, di babak perempat final.

Melihat hasil tersebut, legenda bulutangkis tanah air, Christian Hadinata berharap tahun 2022 sektor ganda campuran Indonesia bisa kembali bangkit dan menorehkan berbagai prestasi membanggakan.

“Kita berharap prestasi ganda campuran Indonesia kembali bangkit tahun ini. Harus kita akui prestasi ganda campuran kita setelah ditinggal Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan juga Debby Susanto sedikit menurun prestasinya. Sebetulnya sejak Praveen/Melati juara All England 2020 sempat memberikan angin segar. Tetapi makin ke sini makin menurun,” kata Christian.

Saat ini Praveen/Melati sendiri berlatih dibawah naungan PB Djarum dan tidak lagi di Pelatnas PBSI, Cipayung. Christian berharap pasangan itu bisa kembali berprestasi.

“Ya kita berharap Praveen/Melati yang saat ini kembali ke klub, dan ditangani oleh pelatih Vita Marissa bisa kembali bangkit dan berprestasi. Tak hanya Praveen/Melati, saya juga berharap sektor ganda campuran Indonesia baik yang di klub maupun di pelatnas bisa segera bangkit dan menorehkan prestasi membanggakan,” tutup Christian. (AH)