Menjadi atlet PB Djarum tidaklah mudah dan butuh perjuangan serta usaha keras. Tak terkecuali bagi pebulutangkis tunggal putri, Mutiara Ayu Puspitasari. Pemain kelahiran Ngawi, 17 Mei 2006 itu harus melewati berbagai rintangan untuk bisa menggapai mimpinya menjadi atlet PB Djarum.

Mendapat super tiket final Audisi Umum di Surabaya pada tahun 2016, mengantarkan Mutiara menuju grand final audisi umum di Kudus. Tak mudah bagi Mutiara untuk bisa melewati berbagai tahapan di grand final audisi umum.

“Waktu itu di tahap terakhir turnamen grand final audisi umum, selesai main saya muntah-muntah. Kirain udah nggak main lagi, tetapi kata tim pencari bakat suruh main lagi. Nggak bakal bisa lupa kejadian itu,” kata Mutiara.

Di sisi lain, Mutiara sendiri mengaku jika kedua orangtuanya adalah orang yang paling punya andil dalam karirnya di bulutangkis sampai saat ini. Termasuk saat dirinya belum bergabung dengan PB Djarum.

“Saya kenal bulutangkis sejak kecil karena sering lihat turnamen di TV dan juga diajak papa main. Terus lama-kelamaan jadi suka,” kata Mutiara.

“Papa dan ibu saya orang yang paling berpengaruh dalam hidup saya sampai saat ini. Mereka yang selalu mendukung saya sejak kecil hingga sekarang,” tutup Mutiara.

Kini, berbagai prestasi membanggakan berhasil diraih Mutiara. Terakhir, Mutiara sukses menjuarai Seleksi Nasional PBSI 2022. Hasil itu pun membuat dirinya mendapat tiket masuk Pelatnas PBSI. (AH)