Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > 8 Atlet PB Djarum Jalani Test di Cipayung
18 Januari 2022
8 Atlet PB Djarum Jalani Test di Cipayung
 
 

Para atlet PB Djarum yang menjuarai ajang Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2022 yang berlangsung pekan lalu, Senin (18/1) dan Selasa (19/1) akan menjalani serangkaian test di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.

Tercatat ada delapan atlet asal PB Djarum yang menjalani tes kesehatan, psikotes, hingga tes fisik. Tujuh di antaranya adalah atlet yang menjuarai Seleknas tahun ini, dan satu atlet yang datang melalui undangan khusus dari Pelatnas PBSI Cipayung.

Tes ini bertujuan untuk melihat potensi mereka secara nonteknis dan potensi cedera yang bisa menghambat perkembangan saat mulai berlatih bersama tim nasional. Hal ini disampaikan Kasubid Pengembangan Sport Science PBSI, Iwan Hermawan.

"Jadi kami mau melihat potensi mereka, tidak hanya secara teknis tapi juga komponen-komponen pendukung seperti kesehatan, mental dan fisik. Kami juga ingin mengetahui apa mereka punya riwayat cedera atau tidak, ini menjadi penting karena atlet-atlet ini akan kami proyeksikan ke level internasional. Jangan sampai yang sering terjadi selama ini, sampai di sini ada cedera dan tidak bisa berprestasi lagi," kata Iwan kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Data ini akan membantu kami tim pelatih untuk mengembangkan mereka sesuai dengan program-program menuju level internasional. Fisiknya seperti apa, mentalnya seperti apa, dan lain sebagainya," sambungnya.

Tes kesehatan meliputi tes pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan tanda-tanda vital dan tinggi-berat badan, rontgen, pemeriksaan postural, foot scan, dokter umum, EKG, gizi, dan beighton score test. Sementara tes fisik meliputi functional movement screen, vertical jump, court agility, RAST test, dan multi stage fitness test (beep test).

Iwan mengatakan hasil tes atlet-atlet ini berada di tahapan sedang hingga bagus. Tapi menurutnya tetap banyak pekerjaan rumah yang menanti tim pelatih untuk memoles mereka hingga sampai di level internasional.

"Untuk tes fisik ini kami lakukan secara spesifik seperti tes kelincahan, daya tahan, dan kekuatan tungkai. Untuk kelincahan dipakai court agility, kemampuan daya tahan kardiovaskuler jantung paru kami gunakan beep test dan ada pengukuran kekuatan tungkai karena di bulutangkis selain gerakan tangan juga diperlukan power tungkai yang memadai untuk menunjang footwork, lompat dan gerakan eksplosif seorang atlet," jelas Iwan.

"Secara umum walau nanti datanya harus diolah dahulu, saya melihat standar mereka ada yang sudah di tahapan baik dan ada yang masih di tahapan sedang. Bila nantinya mereka lolos, ini akan menjadi pekerjaan rumah kami untuk meningkatkan fisik-fisik mereka untuk mendapatkan level yang diharapkan," kata Iwan.

Iwan juga menyampaikan setelah mendapat data yang valid, tim pelatih akan mulai menyusun program latihan sesuai dengan prinsip individualism. Jadi setiap atlet akan mendapat porsi latihan yang berbeda-beda sesuai dengan standarnya.

"Setelah diolah dan didapatkan data yang valid dari para atlet ini, kami tim pelatih akan mulai menyusun program latihan dengan prinsip individualism. Yaitu program latihan sesuai porsi dan kemampuan atlet masing-masing. Tidak disamaratakan. Misalnya latihan endurance seperti lari atau latihan weight training, setiap atlet akan berbeda-beda jarak dan beban angkatannya. Itu nanti menjadi kesinambungan, semua atlet akan terangkat kemampuannya secara bersamaan," ujar Iwan. (AH/Humas PBSI)