Prestasi sektor tunggal tanah air memang sempat meredup setelah era Taufik Hidayat berakhir, di tunggal putri, prestasi tanah air pun belum bisa sedominan era Susy Susanti dan Mia Audina. Hal ini pun diakui oleh Liem Swie King, pebulutangkis tunggal putra kebanggaan tanah air.
“Tunggal memang sempat menurun dan prestasinya memang sempat meredup. Sudah lama tunggal putra dan putri tidak seperti dulu prestasinya, saat ini lebih ke ganda yang masih bisa bersaing di pentas dunia,” ujar King disela Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 pada Rabu (31/8) siang.
Saat ini, Indonesia memiliki tiga tunggal putra yang digadang-gadang akan menjadi penerus tongkat estafet prestasi bulutangkis tanah air. Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting serta Jonatan Christie.
“Saya berharap kepada tiga tunggal putra ini. Mereka punya modal, dan punya bakat, tetapi nantinya tergantung kemauan mereka sendiri. Cukup di pelatnas apa mau jadi juara dunia, itu tergantung mereka,” ujar King.
Pebulutangkis yang lahir dan besar di Kudus, Jawa Tengah ini menuturkan bahwa peta persaingan bulutangkis dunia saat ini kian merata. “Sekarang kekuatan bulutangkis dunia lebih merata, Bahkan hasil Olimpiade terakhir kemarin banyak negara yang tidak punya tradisi di bulutangkis bisa bawa pulang medali. Harusnya kita mulai bisa membuka pikiran kita, kalau mereka bisa, kita harus juga harus latihan lebih keras, dan harus ada sesuatu yang beda. Nantinya akan semakin banyak negara yang bersaing,” tambahnya.
Peraih tiga gelar juara All England ini pun menuturkan bahwa untuk bisa mencapai dan bisa menjadi juara tentu tidak akan gampang. “Latihan keras, tidak ada sesuatu yang bisa diraih dengan cuma-cuma. Juara itu latihannya harus lebih dari yang lain. Negara-negara yang ngga favorit pun bisa, harusnya kita yang sudah punya tradisi jangan mau kalah. Dan sekarang, untuk Ihsan, Anthony dan Jonatan mereka harus lebih sering ikut pertandingan. Harus resapi dan evaluasi kenapa mereka bisa menang, atau kalah. Dan semoga mereka bisa terus menjaga motivasi mereka. Motivasi mereka itu apa,” pungkasnya. (RI)