PB Djarum kembali mendominasi gelar juara pada kelas taruna. Dari lima nomor yang dipertandingkan, empat diantaranya di borong oleh atlet dari PB Djarum. Edi Subaktiar dan Melati Daeva Oktaviani menjadi bintang dengan mengoleksi dua gelar juara.
Kho Hendriko Wibowo membuka koleksi gelar juara dari tunggal taruna putra. Menghadapi Abraham Yoga asal klub Mutiara, Bandung, Kho tampil dominan. Seluruh kemampuan terbaiknya di keluarkan. Jalannya pertandingan menjadi tidak seimbang sejak game pertama di mulai. Kho yang harus bermain dua kali dalam satu hari unggul baik dalam serangan berupa smash dan lob serang yang tak dapat di layani dengan baik oleh Abraham. Pertahanan pemain kelahiran semarang, tujuh belas tahun lalu ini sulit di tembus. Hasilnya pun game di raih oleh Kho Hendriko dengan 21-11 setelah cop Abraham gagal melewati net.
Memasuki awal game kedua, keadaan sedikit berimbang. Abraham mulai berani menyerang, tetapi Kho sukses memperagakan pertahanan yang kokoh. Meski angka sempat imbang sampai 7-7, tetapi jeda game kedua tetap bisa di rebut Kho dengan 11-9. Kho semakin tak tertahankan. Ia langsung melesat dan menutup game kedua dengan 21-13 sekaligus mengantarnya merebut gelar juara tunggal taruna putra. “Sebelum bertanding, tadi sempat berkonsultasi dengan pelatih untuk mengatur strategi. Awalnya tidak langsung untuk menyerang, tapi membuka lapangan terlebih dahulu. Setelah ada kesempatan baru melakukan serangan,” jelasnya usai pertandingan.
Gelar kedua dipersembahkan oleh ganda campuran taruna. Edi Subaktiar yang berpasangan dengan Melati Daeva Oktaviani unggul atas rekan satu klubnya Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia dalam dua game saja. Game pertama kedua pasangan yang pada pagi harinya harus bermain dalam babak semifinal, tampil ngotot. Angka sama terjadi sejak dimulainya game pertama sampai 10-10. Bola tanggung di depan net, di tutup dengan smes oleh Melati dan membuat interval game pertama di ambil pasangan Edi/Melati dengan 11-10. Sempat di samakan dengan 14-14, Edi/Melati segera mengakhiri game pertama dengan 21-19.
Di game kedua, pasangan Lukhi/Ririn terlihat menurun staminanya. Permainan kedua pemain ini tak sebaik seperti pada game pertama. Game kedua di tutup dengan mudah oleh Edi/Melati dengan 21-7.
Gelar ketiga kembali di persembahkan oleh Edi Subaktiar, kali ini melalui nomor ganda putra. Berpasangan dengan Arya Maulana, ia harus menghadapi Selvanus Geh/Ronald asal Jaya Raya Suryanaga yang mengalahkan pasangan Felix Kinalsal/Rizky Susanto pada babak semifinal yang di langsungkan pada pagi hari. Butuh waktu 58 menit dan harus bermain dalam tiga game bagi Edi/Arya untuk menundukkan finalis Candra Wijaya Men’s Double Badminton Championship 2011 tersebut. Pada game pertama pasangan Edi/Arya seperti terlambat panas dan menyerah dengan 16-21. Pada game kedua, semifinalis Sirnas Jakarta 2011 ini bangkit dan balik unggul dengan 21-18. Pada game penentuan, Edi/Arya memperlihatkan kualitas pertahanan dan penyerangan sama baiknya. Berulang kali smes lawan mampu dikembalikan dan bahkan berbalik membuahkan angka bagi Edi/Arya. Perolehan angkapun tak seketat di dua game sebelumnya. Gelar juara akhirnya bisa di boyong Edi/Arya setelah pada game ketiga berhasil di rebutnya dengan kedudukan akhir 21-15.
“Game pertama masih belum bisa menjalankan permainan sendiri. Sempat terpengaruh oleh datangnya angin. Tetapi pada set kedua, permainan kami keluar semuanya, “ ujar Edi.
Edi pun membuktikan ucapannya pada akun jejaring sosial Facebook miliknya. Di sana ia mengatakan akan bermain lebih baik di banding Sirnas Jakarta lalu, dan ia berhasil membuktikan janjinya. Dan Edi/Arya berhasil mempertahankan tradisi gelar juara dari ganda taruna putra.
Gelar keempat dari taruna di berikan oleh pasangan ganda putri Melati Daeva Oktaviani/Ririn Amelia. Tanpa kesulitan, pasangan ini bisa mengalahkan Hana Ramadhini/Mareta Dea Geovani asal Mutiara Bandung pada partai puncak dengan 21-11, 21-13. (AR)