Alifia Intan Nurrokhim merupakan pemain tunggal taruna putri PB Djarum yang juga alumni Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 lalu. Bagi Alifia, ini kejuaraan ketiga kalinya mengikuti Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) di tahun 2018 ini. Pada Djarum Sirnas pertama di Purwokerto lalu, langkah Alifia terhenti di babak delapan besar. Tapi ke ikutsertaan di kejuaraan Djarum Sirnas seri ke enam di Balikpapan lalu, Alifia keluar sebagai juaranya.
Ketika ditemui, Alifia mengaku kalau ia telah mengincar gelar ke duanya di kejuaraan Djarum Sirnas ke delapan di kota Denpasar, Bali ini. Menurutnya, peluang untuk mecapai targetnya itu cukup besar. Tapi ia tak mau sesumbar terpenting harus bisa meraih kemenangan di tiap pertandingan nanti.
"Iya peluang cukup besar jika lihat bagan pertandingan. Apa lagi unggulan teratas tadi kalah. Mungkin di babak delapan besar itu baru lawan lebih berat dan babak semifinal. Tapi optimis dulu aja, main maksimal dan tidak boleh remehin lawan aja." sahut pemain kelahiran Wonogiri.
Laga pertama di GOR Lila Bhuana Denpasar, Senin (5/11). Alifia menjamu pemain asal Malang Dhea Ananda Fauji. Hasilnya Alifia langsung menang dua game dalam durasi pertarungan 21 menit. Meski menang dua game langsung, tapi Alifia mengaku kalau di game pertama masih menemukan kendala. Beruntung Alifia mampu mengendalikan permainan dan menang 21-15 di game pertama. Game duanya Alifia menang telak 21-9.
"Tadi main masih ada kendala dengan kalah angin di game pertama, mainnya asal masuk dulu. Di game dua menang angin lebih menyerang aja. Intinya main sabar dan tahan aja, kemana bola datang dikejar aja." beber Alifia.
Maria Septiana Wandini Pramesti asal klub Mutiara Cardinal Bandung akan menjadi lawan Alifia di babak dua nanti. Diakui oleh Alifia, ini pertemuan kali pertamanya dengan wakil Mutiara itu. Tapi Alifia akan lebih mewaspadai permain lawannya itu. "Dia itu mainnya safe tapi ada kelemahan di kakinya. Lebih optimis dan maksain aja." tutup Alifia. (ds)