Sirkuit Nasional
Home > Berita > SIRKUIT NASIONAL > Djarum Sirkuit Nasional Bulutangkis Sulawesi-Maluku-Papua - Makin Ketat Di Seri Terakhir
12 November 2009
Djarum Sirkuit Nasional Bulutangkis Sulawesi-Maluku-Papua - Makin Ketat Di Seri Terakhir
 
 

Makassar, 10 November 2009 - Djarum Sirkuit Nasional Bulutangkis 2009 sudah memasuki seri terakhir. Setelah digelar di tujuh kota, GOR Sungguminasa, Gowa, menjadi tuan rumah pelaksanaan seri terakhir untuk zona Sulawesi, Maluku, dan Papua. Rangkaian pertandingan berlangsung Selasa, 10 November hingga 14 November mendatang.

Karena menjadi kesempatan terakhir untuk mengumpukan poin sebagai syarat berlaga di Kejurnas di Surabaya, 26-30 Januari 2010, seluruh klub besar di tanah air tampil dengan kekuatan penuh. Total 896 pertandingan akan digelar hingga partai final. Peserta berasal dari 21 provinsi dari 33 Pengprov PBSI di seluruh Indonesia. Persaingan untuk menjadi yang terbaik di seri terakhir ini juga makin ketat. Tiket ke kejurnas yang menjadi barometer tertinggi untuk mengukur kekuatan di tanah air, menjadi idaman setiap pemain.

"Kami sangat puas dengan antusiasme peserta untuk ambil bagian di seri terakhir ini. Setidaknya kepercayaan pada Sulsel untuk menggelar event besar sudah bisa terjawab," ujar Haruna Hamid, Ketua Panitia Djarum Sirkuit Nasional Bulutangkis Sulawesi-Maluku-Papua 2009, Selasa, 10 November.

Terakhir kali Sulsel menjadi tuan rumah Sirkuit Nasional (Sirnas) pada 2007 lalu. Dibandingkan pelaksanaan dua tahun lalu, tahun ini mengalami banyak perubahan. Bukan hanya peserta yang jauh meningkat. Jumlah klub yang ambil bagian juga bertambah menjadi 90, ditambah dua pemain asing asal Amerika Serikat, Daniel Gouw yang tampil di Tunggal Dewasa Putra dan Lim Dominick Jared yang bermain di Tunggal Taruna Putra. Memang, sejak Sirnas 2008 lalu peserta asing sudah dibolehkan ikut membawa bendera negara masing-masing.

"Sejak awal kami sudah mencoba menyiasati jumlah peserta dengan bersurat ke setiap pengprov untuk mengirimkan wakilnya. Namun, di luar dari itu, sebagai seri terakhir wajar jika Gowa menjadi fokus bagi para pemain untuk berlaga. Selain hadiah besar, ada poin besar yang bisa mendongkrak ranking mereka untuk berlaga di Kejurnas. Bagi pemain junior, event ini menjadi kesempatan untuk bisa berlaga di seleksi nasional masuk pelatnas," jelas Mimi Irawan, Kabid Turnamen dan Perwasitan PB PBSI.

Pada babak penyisihan hari ini di nomor tunggal dewasa putra aksi pemain asing asal Amerika Serikat, Daniel Gouw paling menyedot perhatian. Maklum, selain tercatat sebagai satu-satunya pemain asing di kategori ini, penampilan Daniel juga cukup memukau.

Sayangnya, Daniel yang selama ini berlatih di klub Bimantara, langsung tumbang di tangan pemain pelatnas, Siswanto dalam pertarungan rubber set selama 50 menit, 18-21, 21-10, dan 21-13. Hasil ini tak lebih baik dari di Sirnas Medan lalu, saat Daniel juga terhenti di babak penyisihan. "Kemenangan ini sebagai pemanasan untuk mengahadapi lawan yg lebih berat besok," ungkap Siswanto. Siswanto mengharapkan di Sirkuit Nasional seri terakhir ini bisa terus melaju ke babak berikutnya. Besok (11/11) dijadwalkan Siswanto akan bertemu dengan Gary dari PB Djarum yang hari ini berhasil mengalahkan Indra Ngenegt dari Mahawu BC Tomohon 21-16, 21-17.

Pasangan tuan rumah dari PB Avanti Makassar, Ilham/Aswan Wawan akan menghadapi pasangan pelatnas Hendra Mulyana/Kevin Alexander Tjoe. Jika lolos, mereka sudah dinanti unggulan pertama asal Djarum, Berry Angriawan/Muhammad Ulinnuha di babak kedua.

Di tunggal taruna putra, pemain PBSI Bone, Ryan Ramadhan melaju ke babak ketiga setelah kemarin mengalahkan Gatot Subagyo (PB SOC Cemerlang Palu), 21-4, 21-7. (*)

Recap hasil pertandingan dapat dilihat di www.tournamentsoftware.com.