Pasangan taruna putra, Angger Sudrajat/Tedi Supriadi perlu waktu 54 menit untuk lolos ke babak perempat final kejuaraan Djarum Sirnas Jakarta Open 2014. Pasangan PB Djarum ini dipaksa bermain rubber game oleh Krisna Adi Nugraha/Richard Kuncoro asal klub Jaya Raya Suryanaga, 21-19, 14-21 dan 21-11.
Sebenarnya Angger/Tedi bisa menang dua game. Karena beberapa faktor, game kedua terpaksa terlepas dari tangan mereka. Menurut Tedi, setelah mereka berhasil memimpin perolehan angka 10-3 di game kedua. Tiba-tiba konsentrasi mereka hilang dan tidak fokus dalam bermain. Akibatnya bolanya selalu menyangkut dan keluar lapangan. Bahkan mereka bingung, semua strategi sudah dikeluarkan tetapi tetap saja tidak bisa bangkit. Ditambah kendala lapangan yang terasa basah lantainya.
Angger pun sependapat dengan Tedi. Menurutnya, selain terasa basah, lapangan pun sedikit licin. Jadi sangat tidak nyaman kalau dibawa lari. Ia pun merasa heran, setelah memimpin poin cukup jauh, permainan mereka jadi menurun dan mudah terbaca lawan. Ia pun makin panik, ketika lawan bisa mengimbangi permainannya dan mampu meraih game kedua ini.
Game ketiga, mereka kembali ke permainan awal. Hanya saja, mereka lebih menjaga konsentrasi dan tetap fokus bermain. Hasilnya mereka dapat dengan mudah mematahkan serangan lawan dan balik menekan lawan. Menurut Tedi, mereka tidak mau gegabah dan tidak mau terburu-buru. Ketika ada celah baru serang balik.
Di perempat final, mereka akan bertemu dengan pasangan asal klub Exist Jakarta, Gea Kamahamas/Giovani Dicky. Tedi pun mengatakan bahwa mereka akan mengoreksi dari pertandingan tadi. Di perempat final nanti, mereka harus bisa bermain lebih konsentrasi, lebih siap dan terpenting lebih percaya diri. Angger juga berharap kejadian dipertandingan tadi, tidak akan terulang kembali. Makanya mereka harus bisa lebih fokus, tidak meremehkan lawan dan harus bisa mencuri perolehan angka terlebih dulu. (DS)