Tidak adanya nomor pemula di Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Jawa Barat Open 2014, membuat tim PB Djarum menurunkan atlet-atlet berusia dibawah 15 tahun itu untuk berlaga di kelas remaja. Sebut saja Fauzia Kartika Sari/Metya Inayah Cindani atlet yang belum genap berusia 14 tahun.

"Di Jakarta dan Bandung ini memang tidak ada kelas pemula, untuk itu kami memutuskan untuk memainkan mereka di nomor remaja. Selain untuk menambah pengalaman, juga untuk menguji kemampuan mereka," ujar asisten pelatih ganda pemula putri, Darmiko.

Di Djarum Sirnas Bandung ini, Darmiko mengutarakan bahwa ada tujuh ganda pemula putri dari Petamburan yang akan turut bersaing. Hasil positif yang mereka torehkan pekan lalu di GOR Asia Afrika tentu menjadi sebuah modal bagi perjalanan baru di turnamen ini.

"Beberapa dari mereka berhasil tampil bagus, misalnya saja Fauzia/Metya mereka berhasil menembus babak 16 besar, padahal mereka bermain dari babak kualifikasi. Tentu ini menjadi sebuah hasil positif, mengingat mereka bertanding dikelas yang lebih tinggi dibanding seharusnya," lanjutnya.

Dengan diturunkannya atlet-atlet pemula di kelas remaja sendiri menurut Darmiko yang merupakan asisten dari Antonius Budi Ariantho ini juga menjadi bagian dari persiapan seri kelima Djarum Sirnas yang akan digelar di Palangkaraya mulai 2 Juni mendatang.

"Bisa dikatakan ini juga menjadi sebagian dari persiapan kami untuk menurunkan mereka di kelasnya di Sirnas berikutnya, di Palangkaraya nanti ada kelas pemula dan mereka akan bersaing dikelas seharusnya," pungkasnya.

Selain ganda putri, semua nomor juga melakukan hal yang sama. Para atlet pemula baik dari Petamburan maupun Kudus di boyong ke kota kembang untuk bersaing di nomor remaja.