Hari ini (15/5) terjadi kejutan besar di tanah jiran. Piala Uber yang telah bersemayam di ranah China selama dua belas tahun terakhir akhirnya terbang ke negeri ginseng untuk pertama kalinya. Sorak kegembiraan diteriakkan oleh tim Korea saat ganda kedua mereka, Lee Kyung Won/Ha Jung Eun, mengalahkan ganda nomor dua dunia asal China dan membawa tim mereka menang 3-1 atas China.
Permainan luar biasa Korea dimulai dari partai tunggal pertama yang mempertemukan Wang Yihan (China) dengan Bae Seung Hee (Korea). Seluruh penonton yang menyaksikan set pertama tentunya merasakan intensitas tinggi. Kedua pemain bermain sangat optimal, dengan penempatan bola yang luar biasa, dan saling berusaha menekan lawan. Tidak jarang bola-bola yang dikira keluar ternyata dinyatakan masuk oleh hakim garis karena masih mencium (tipis) cat putih garis batas. Angka tidak pernah terpaut lebih dari dua angka dan setiap poin yang didulang pun merupakan hasil jerih payah masing-masing.
Seung Hee-lah yang pertama kali naik ke angka 20, namun Yihan langsung menyamakan kedudukan dan memaksakan deuce. Dua kali lagi terjadi deuce –semua untuk game point Seung Hee, namun akhirnya bola clear Seung Hee dibiarkan begitu saja oleh Yihan karena disangka keluar, yang lagi-lagi ternyata berada di dalam lapangan dengan tipis. Seung Hee pun merengkuh set pertama, 23-21.
Menang di set pertama membuat Seung Hee semakin percaya diri. Sebaliknya, Yihan yang baru berusia 21 tahun itu terasa tegang dan down. Banyak sekali kesalahan yang dilakukannya, baik bola keluar lapangan, menyangkut di net, atau pengembalian kurang sempurna. Set kedua pun berlangsung tidak seketat pertama, dan Seung Hee menyumbangkan poin pertama bagi negaranya setelah menang 21-11 pada set kedua karena Yihan mendorong bola terlalu jauh ke belakang dan dinyatakan keluar oleh hakim garis.
“Mungkin saya menang karena bermain tanpa beban,” ujar Seung Hee yang sudah dua kali bertemu Yihan dan selalu kalah melalui rubber set ketat kepada AFP. “Sebelum bertanding, saya mempelajari cara bermain Yihan melalui video, dan saya sadar, mendorong bola ke belakang adalah peluang saya untuk menang.”
Kemenangan Seung Hee ini membuat tim Korea semakin bersemangat. Lee Hyo Jung/Kim Min Jung yang bukan pasangan biasanya pun dapat bermain prima, walaupun agak kurang kompak pada set pertama. Beban mental nampaknya menghantui pasangan China nomor satu dunia, Ma Jin/Wang Xiaoli, sehingga banyak kesalahan sendiri yang dilakukan mereka. Lee/Kim menang 18-21, 21-12, dan 21-15. Dan Korea pun memimpin 2-0 atas China.
“Kami berusaha melakukan kesalahan sesedikit mungkin,” ujar Lee Hyo Jung kepada AFP usai pertandingan. “Mereka (Ma/Wang) berpikir terlalu keras untuk menang sehingga kita malah diuntungkan.” Poin yang menentukan kemenangan bagi tim Korea adalah partai keempat, ganda kedua. Partai ketiga lepas dari tangan Korea karena Sung Ji Hyun kalah 14-21, 21-16, dan 7-21 dari si kidal penuh silang, Wang Xin. Partai keempat antara pasangan China, Du Jing/Yu Yang melawan Lee Kyung Won/Ha Jung Eun juga berlangsung sangat seru. Berlangsung selama 79 menit (tergolong lama untuk sebuah partai ganda), Lee/Ha menang 19-21, 21-14, dan 21-19. Dan Piala prestisius itu pun terbang untuk pertama kalinya ke tangan Korea Selatan. (DC)
Hasil Pertandingan (KOR vs CHN)
1. Bae Seung Hee (#16 dunia) vs Wang Yihan (#1 dunia): 23-21, 21-11 (49 menit)
2. Lee Hyo Jung/Kim Min Jung (baru) vs Ma Jin/Wang Xiaoli (1): 18-21, 21-12, 21-15 (66 menit)
3. Sung Ji Hyun (26) vs Wang Xin (2): 14-21, 21-16, 7-21 (59 menit)
4. Lee Kyung Won/Ha Jung Eun (11) vs Du Jing/Yu Yang (2): 19-21, 21-14, 21-19 (79 menit)
*peringkat per rilis 15 Mei 2010