Sempurna sudah pencapaian prestasi ganda campuran asal China, Zheng Shi Wei/Huang Ya Qiong. Tidak ada celah bagi ganda campuran nomor satu dunia dunia asal negeri tirai bambu. Seluruh gelar juara dari kejuaraan bulu tangkis bergengsi sudah pernah ia capai. Mulai dari juara All England, World Championships, World Tour Final, Sudirman Cup, Asian Games bahkan sampai Olimpics. Semuanya bisa Zheng/Huang capai.
Untuk medali emas Olimpiade, Zheng/Huang harus menunggu waktu untuk mencapainya. Zheng/Huang baru bisa mewujudkan impiannya pada Olimpiade Paris 2024. Pasalnya pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, perjuangan Zheng/Huang terhenti di babak puncak usai dikalahkan rekannya sendiri Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Zheng/Huang berada pada Grup A bersama ganda tuan rumah, Thom Gicquel/Delphine Delrue, andalan Korea Kim Won Ho/Jeong Na Eun serta wakil Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Hebatnya Zheng/Huang semua lawan-lawannya bisa dikalahkan dalam dua game. Dimulai dari ganda Prancis, Thom/Delphine yang ditaklukkan dengan 21-14, 23-21. Lalu ganda Indonesia Rinov/Phita dikalahkan dengan 21-10, 21-3. Pada pertandingan terakhir giliran ganda Korea Kim/Jeong dengan 21-13, 21-14. Zheng/Huang tampil sebagai juara Grup A bekal dari tiga kemenangan dan membawa mereka ke babak play off.
Perjalanan Zheng/Huang menuju babak puncak pun dilewati tanpa harus kehilangan satu game pun. Kompatriotnya, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping yang sama-sama berasal dari China dihentikan dalam dua game 21-16, 21-15. Di babak semifinal Yuta Watanabe/Arisa Higashino juga tidak kuasa mehahan gempuran Zheng/Huang. Unggulan pertama dari China ini menang straight game 21-14, 21-15. Di babak final kembali Huang/Zheng mencatatkan kemenangan dalam dua game. Huang/Zheng merebut medali emas dengan menghempaskan andalan Korea Kim Won Ho/Jeong Na Eung dengan skor akhir 21-8, 21-11.
Zheng/Huang bisa bernafas dengan lega. Regenerasi pemain China sudah memunculkan pasangan-pasangan ganda campuran baru dengan kualitas yang tidak jauh berbeda. (AR)
