Istora Senayan terkenal dengan keangkerannya. Layaknya Roland Garros di tenis (Prancis Terbuka), Istora sering menjadi kuburan bagi para unggulan. Pada hari pertama kejuaraan BliBli Indonesia Open 2019 yang dilangsungkan kemarin (16/7) sudah dua unggulan yang menjadi korban keganasan Istora. Dan dua-duanya berasal dari nomor ganda campuran. Pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang menjadi unggulan ketiga serta unggulan ke tujuh dari Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kandas.
Keangkeran Istora Senayan bisa jadi salah satunya disebabkan oleh pengunjung yang memadati Istora. Memang antusias pecinta bulutangkis Indonesia terbilang luar biasa. Di dalam Istora pengunjung sudah memadati disetiap tempat yang disediakan. Terlihat tak ada tempat lagi bagi penonton. Baik di kelas VIP, kelas satu ataupun kelas dua semuanya sudah ditempati oleh penonton. Padahal kemarin pertandingan baru memasuki babak pertama, tetapi Istora Senayan, sudah penuh sesak dengan penonton.
Antusias penonton tidak hanya sampai disitu. Pada antrian tiket sekitar pukul tujuh pagi kemarin, antrian sudah mengular kurang lebih 500 meter. Semuanya antri dengan tertib untuk mendapatkan tiket. Ada antrian untuk menukar dengan tiket on line ada juga yang antri untuk non online. Malah ada pasukan muda mudi berjumlah enam orang secara sengaja datang dari Makasar hanya untuk menyaksikan idolanya bertanding. Jam tiga pagi mereka sudah berdiri masuk dalam antrian non online. Sayangnya, ada calon penonton yang jauh lebih pagi lagi datang mengantri berdiri dihadapan mereka. Antrian masuk kedalam Istora juga sama panjangnya. Tetapi semua penonton yang datang tetap tertib mengikuti ketentuan dari panitia.
Ada yang unik dari deretan calon penonton yang ikut dalam antrian. Terselip calon penonton dari Rusia yang ikut bergabung tidak hanya ingin menyaksikan pertandingan tetapi juga melihat suasana kegaduhan dari Istora. (AR)