Ganda campuran Indonesia, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika harus mengakhiri langkah mereka di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016. Di laga perempat final yang digelar Jumat (3/6) siang, Alfian/Annisa gagal mengatasi ganda Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Kalah 11-21 di game pembuka, Alfian/Annisa sempat kembali membuka harapan usai menang 21-10 di game kedua. Mereka pun sempat memimpin 6-4 di awal game. Balik tertekan, Alfian/Annisa kembali terus tertinggal dan akhirnya menyerah 14-21.

“Lawannya tangguh, dan tidak gampang. Kami jarang bermain rally, banyak mati di bola mudah. Tetapi memang dari serve dan bola keduanya memang lawan bagus, kami kehilangan fokus sedikit langsung ketinggalan jauh poinnya. Sempat mengejar, hilang lagi fokusnya,” ujar Annisa usai laga.

“Game pertama sempat unggul, terkejar. Malah nafsu pengen buru-buru nambah poin, bola-bola depan dan setengahnya bagus. Mainnya kurang tenang, masih buru-buru. Musuhnya memang sudah matang. Padahal tadi sebenarnya ada peluang untuk menang,” tambah Alfian.

Dengan capaian ini, Alfian/Annisa mengaku mendapat pelajaran berharga. Mereka pun menilai bahwa mereka memiliki tipe permainan yang sama dengan pasangan bulutangkis papan atas dunia.

“Kalau strategi dan tipe permainan memang ga kalah, mungkin kita kurang tenang dan jam terbang,” tambah Alfian.

Usai tersingkir, mereka pun memiliki harapan untuk bisa kembali ke top 20. “Akhir tahun pengennya bisa masuk 20 besar lagi seperti 2014, kalau bisa lebih,” pungkasnya.

Alfian/Annisa memang pernah menjadi penghuni rangking 20 dunia, namun pasangan ini harus kehilangan poin di berbagai turnamen terkait cedera lutut yang diderita oleh Annisa. Namun saat ini cedera Annisa sudah pulih, dan mereka siap untuk kembali bersaing. (RI)