Bagi Chiara Marvella Handoyo, berlaga di kejuaraan Junior Grand Prix Gold 2018 menjadi pengalaman pertamanya turun di level Internasional. Sejak ia bergabung dengan PB Djarum tahun 2016.

Kata pemain kelahiran Klaten tahun 2005, kejuaraan berlevel Internasional ini lebih menarik dan memiliki lebih banyak pesaing, dan tak hanya datang dari rekan di tanah air, tapi juga ia memiliki peluang untuk berjumpa dengan pemain asing. “Yang jelas pemain unggulan teratas asal Selandia Baru, itu harus diwaspadai,” ujar atlet yang lulus dari Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis ini.

Meski ini pertandingan internasional pertamanya, Chiara mengaku mempunyai target khusus di kejuaraan ini. Chiara mematok dirinya mampu menembus ke babak perempat final. “Dari pelatih tidak ada target sih, hanya target pribadi aja. Justru pelatih menganjurkan untuk berusaha bermain sebaik mungkin,” tambah atlet yang juga hobi melukis ini.

Baca juga: [Junior Grand Prix Gold 2018] Pemain Thailand Jadi Lawan Terberat Bagi Ellena

Chiara pun sukses melewati babak pertama pada Kamis (5/4) di GOR PB Jaya Raya Bintaro. Berjumpa pemain tunggal putri U15 asal Indonesia lainnya Putri Aulia, Chiara hanya butuh waktu 27 menit dengan menang dua game langsung, 21-16 dan 21-18. Kata Chiara, kunci kemenangannya tadi hanya ia bermain lebih fokus dan mewaspadai segala serangan lawan.

“Tadi juga sempat tegang di game dua, padahal sudah game poin. Malah tidak bisa mencuri poin. Dari poin 20-11 sampai 20-18. Tapi saya tenangin dulu dan yakin aja. Memang pukulan smash lawan kencang dan bola silangnya juga berbahaya,” tutup Chiara. (ds)

Baca juga: [Junior Grand Prix Gold 2018] Putra Timba Pengalaman di U17