Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Japan Open 2019] Kurang Konsisten Faktor Kekalahan Rinov/Mentari
24 Juli 2019
[Japan Open 2019] Kurang Konsisten Faktor Kekalahan Rinov/Mentari
 
 

Laga babak pertama Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750 telah berlangsung di Musashinno Forest Sport Plaza, Rabu (24/7) ini. Ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus mengangkat koper lebih cepat. Pasalnya, Rinov/Pitha ditaklukkan wakil Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje dalam pertarungan panjang rubber game, 21-16, 8-21 dan 17-21.

Meski Rinov/Mentari berhasil meraih game pertama terlebih dahulu. Justru di game duannya Rinov/Mentari menyerah dengan angka telak, itu lantaran mereka sering kali membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Tak mau kalah, Rinov/Mentari bangkit di game penentu tetapi dengan bergulirnya waktu pasangan Denmark dapat mengembalikan keadaan dan balik memegang permainan.

"Kekalahan hari ini kesalahannya lebih dari kami, dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, kami sudah unggul tapi nggak bisa jaga poin, kami nggak bisa lepas dari tekanan. Kami bermain kurang konsisten, yang paling utama ya itu, konsentrasinya, kebanyakan masalahnya non-teknis," jelas Rinov seperti dilansir Badmintonindonesia.org.

"Sebetulnya di game pertama, kami sudah dapat pola mainnya. Di game kedua, lawan mengubah pola main dan banyak adu drive. Kami bisa bangkit lagi di game ketiga, tapi waktu pindah lapangan, lawan mengubah pola main lagi, kami tidak siap dan tidak bisa cari cara keluar dari tekanan," sahut Mentari.

Di laga yang berlangsung selama 55 menit itu, Nova Widianto selaku pelatih pendamping telah memberikan arahan agar Rinov/Mentari mainnya lebih berani dan mencoba bermain sesuai polanya dulu, tetapi karena tekanan demi tekanan terus dihujankan Christiansen/Boje, mereka tidak dapat menerapkanya.

"Lawan kami posturnya tinggi, jadi bola-bola atas mereka tajam, jangkauan mereka lebih jauh. Sebetulnya bisa diatasi dengan pola main kami yang benar, tapi tadi kami tidak bisa menjalankan di lapangan, sekalinya bisa, nanti terbawa lagi," tutup Mentari. (ds).