Perayaan ulang tahun PB Djarum ke-54 dan juga Reuni Super PB Djarum yang saat ini masih berlangsung di Kudus, menjadi ajang nostalgia bagi salah satu legenda bulu tangkis tunggal putra tanah air, Hariyanto Arbi.
Mantan pemain yang akrab disapa Hari itu menjadi salah satu alumni PB Djarum yang hadir di Kudus untuk mengikuti berbagai rangkaian acara selama 28-29 April.
Bagi mantan pemain yang dijuluki Smash 100 Watt tersebut, acara ini sangatlah penting dan berharga. Dimana ia bisa mengingat kembali masa-masa kecilnya yang penuh perjuangan demi meraih cita-cita menjadi atlet bulu tangkis handal dunia.
“Dari kecil saya sudah di PB Djarum. Dari kecil sudah dirawat, sampai sekarang sudah gak jadi atlet, masih difasilitasi oleh PB Djarum. Kami sebagai mantan atlet PB Djarum masih kumpul-kumpul main di Jakarta, dikasih waktu dan harinya sendiri. itu kan bikin kita jadi bangga,” ungkap juara dunia 1995 itu.
“Dan sekarang ada acara reuni bertepatan dengan ulag tahun PB Djarum membuat kita jadi makin senang. Ada yang udah lama banget belum ketemu. Bahkan ada yang datang dari Singapura dan Prancis. Itu membuktikan mereka cinta dengan PB Djarum,” papar Hari.
Pria yang dilahirkan di Kudus 21 January 1972 itu juga mengungkapkan, beberapa pengalaman yang tak bisa ia lupakan selama bermukim di asrama PB Djarum sebelum akhirnya ke Pelatnas PBSI Cipayung.
“Wah, banyak banget kenangan yang nggak bisa saya lupakan. Mungkin salah satunya waktu jaman dulu kita itu nggak boleh ikut latihan kalau bolos sekolah, jadi harus imbang sekolah dan latihan. Tetapi saya dan beberapa teman yang lain mencari cara gimana caranya biar bolos sekolah, tapi pengen tetep latihan. Waktu itu caranya ngumpet dulu dan kami punya strategi khusus biar nggak ketahuan dengan cara ngumpet di bawah ranjang. Beberapa kali berjalan lancar, eh tapi ujung-ujungnya namanya hal tidak baik pasti terbongkar juga. Akhirnya kami ketahuan dan dihukum sama pelatih. Ada-ada saja sih jaman dulu itu, dan memang kita itu kalau masalah latihan sama-sama bersaing tidak mau kalah dan bolos. Pokoknya anak-anaknya ambisius semua kalau soal latihan,” papar Hari.
Tak hanya mengingat-ingat momen saat dirinya berlatih di PB Djarum, Hari pun mengungkapkan harapannya bagi klub yang sudah membesarkan namanya tersebut.
“Di usia ke-54 ini harapannya PB Djarum bisa tetap melahirkan pemain-pemain yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Dan semoga PB Djarum bisa terus menyumbang pemain yang mampu meraih medali emas di Olimpiade,” tutup Hari. (AH)