Tunggal Putra: Andre Kurniawan Menundukkan Wong Choong Hann (MAS) 13-21 21-18 21-14
Pada set pertama, sebenarnya Choong Hann sudah berhasil menerapkan strategi yang tepat untuk mengunci permainan Andre. Namun di set kedua, terutama menjelang akhir game, Andre berhasil bangkit dan berbalik menekan Choong Hann dan melaju terus. Bahkan di set ketiga, tanpa memberi banyak kesempatan bagi Choong Hann untuk berkembang, Andre mendominasi permainan dan menamatkan set ini dengan relatif mudah.
Meski masih junior, "a rising star" cepat beradaptasi, dia tahu bagaimana menerapkan strategi yang tepat untuk mengatasi lawan yang sedang dihadapinya. Meski kedodoran di set pertama dan kedua saat menghadapi pemain-pemain dunia, Andre bisa belajar dengan cepat dan segera mencari strategi yang tepat untuk membalas di point-point berikutnya.
Tunggal Putri : Zhou Mi (HKG) vs Chie Umezu (JPN/3) 21-13, 21-10
Chie Umezu akhirnya benar-benar kehabisan tenaga dan tidak berdaya saat menghadapi Zhou Mi. Setelah berhasil menyingkirkan Yip, nampaknya Chie kehilangan motivasinya untuk bisa menjadi juara. Tapi di sisi lain, Zhou memang kelihatan lebih berpengalaman ketimbang Chie, akhirnya permainan Chie banyak melakukan kesalahan sendiri.
Ganda Putra : Chan Choong Ming/Hoon Thien How (MAS) mengalahkan Albertus/Yohan (HKG/1) 21-14 20-22 21-11
Permainan 2 pasangan ganda ini bisa dikatakan berat sebelah. Pasangan Hongkong hanya sanggup memberikan perlawanan berarti di set kedua. Bahkan kalau bisa dibilang, faktor keberuntungan yang menyebabkan mereka bisa mengambil set kedua disamping memang Chan/Hoon sedikit mengendurkan tekanan-tekanannya.
Ganda Putri : Ikue/Aya (JPN) menundukkan Meiliana/Shendy 21-17 15-21 21-16
Sempat di-"curangi" wasit sampai 5 kali, mungkin itulah yang membuat permainan Meli/Shendy jadi tidak fokus. Walaupun sebenarnya mereka lebih di atas angin dan lebih bersemangat dari pasangan Jepang ini. Padahal pasangan Jepang ini lebih senior ketimbang mereka. Tapi tidak-apa-apa, walaupun satu gelar lolos, perjuangan mereka untuk sampai ke babak final sudah benar-benar luar biasa, mengingat mereka tidak bisa tampil maksimal di Indonesia Open pekan lalu.
Ganda Campuran : Devin/Lita (5) beat Anggun/Nitya (6) 21-16 21-15
Sayang, Anggun/Nitya tidak bisa memberi perlawanan yang berarti saat bertanding melawan seniornya. Mereka tampaknya masih belum bisa mengkuti jejak Flavi yang mampu menggebrak dominasi Nolyn. Tapi mungkin karena mereka baru pertama kali dipasangkan jadi ya wajarlah. Paling tidak terlihat ada kemajuan yang positif dari Nitya saat berpasangan dengan Anggun.
Lumayanlah, 2 gelar pengobat luka atas kegagalan di Indonesia Open.