Usai libur panjang dari hirup pikuk bulutangkis dunia selama bulan juli 2017, kini geliat olahraga yang menggunakan raket sebagai pemukul kembali muncul. Mata para pebulutangkis dunia kini tertuju pada negara di bagian barat daya Samudera Pasifik atau tepatnya Selandia Baru. Negara dengan penduduk asli suku Maori ini menyelenggarakan hajatan besar dengan menggelar kejuaraan bulutangkis New Zealand Open Grand Prix Gold 2017 dengan menawarkan hadiah total sebesar USD 120.000,-.
Namun ada yang ada yang terlihat baru di kejuaraan yang di selenggarakan di kota Aucland, Selandia Baru ini. Pemain ganda putri Indonesia Rosyita Eka Putri Sari yang biasa menggandeng Della Destiara Haris sedang coba di pisah oleh pelatih. Rosyita tengah di uji dengan pasangan barunya Ni Ketut Mahadewi Istirani. Ni Ketut adalah pasangan tetap dari Anggia Shitta Awanda dan sempat menjadi semifnalis pada kejuaraan besar BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017. Alih-alih agar Indonesia memiliki ganda yang handal, jadilah Rosyita di padukan dengan Ni Ketut.
Baca juga: [New Zealand Open Grand Prix Gold 2017] Tunggal Putra Terhalang Unggulan
Muncul sebagai muka baru membuat pasangan ini tidak menduduki pada posisi unggulan. Di babak pertama mereka akan bersua dengan pasangan asal Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Peluang untuk bertemu rekannya Greysia Polii/Apriani Rahayu juga masih terbuka lebar. Jika semua sesuai dengan harapan, bukan tak mungkin kedua pasangan ganda putri asal Indonesia ini akan saling bertemu di babak perempat final. Tetapi sebelumnya Greysia/Apriani harus menghentikan ganda China Du Yue/Xu Ya terlebih dahulu di babak pertama.
Pasangan Indonesia lainnya Yulfira Barkah/Meirisa Cindy Sahputra di kepung para pemain tuan rumah Selandia Baru. Jika menang dari Janice Jiang/Rachel Li, mereka sudah di tunggu Ella Smith/Jahvaya Wheki di babak kedua. (AR)