Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Indonesia Juara] 1973, Pertahankan Piala Di Istora
20 September 2020
[Indonesia Juara] 1973, Pertahankan Piala Di Istora
 
 

Usai membawa pulang Piala Thomas ke pangkuan pertiwi pada tahun 1970, kembali pasukan merah putih membuat catatan presasi yang mengagumkan. Tiga tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 1973, Rudy Hartono dan kawan-kawan membuat pecinta bulutangkis tanah air bangga. Dihadapan penonton Istora, Piala lambang supremasi beregu putra berhasil dipertahankan.

Indonesia tetap mempertahankan Rudy Hartono, Muljadi sebagai pemain jangkar. Di barisan ganda muncul kekuatan baru,Christian Hadinata/Ade Chandra. Christian/Ade mendampingi ganda Indonesia lainnya Tjun Tjun/Johan Wahjudi.

Pada babak final, Indonesia bertemu dengan salah satu musuh bebuyutannya, Denmark. Pada pertandingan hari pertama, Indonesia menurunkan Muljadi sebagai tunggal pertama menghadapi wakil Denmark, Elo Hansen. Menang di game pertama dengan 15-6, Muljadi harus kehilangan game kedua dengan 10-15. Beruntung game ketiga ia kembali pada performanya hingga menang dengan 15-10. Pada partai kedua, Indonesia menurunkan Rudy Hartono bertemu dengan Svend Pri. Diluar dugaan, Rudy harus menyerah dihadapan publiknya sendiri. Rudy kalah 12-15, 15-5, 15-17. Ini menjadi satu-satunya kemenangan Denmark atas Indonesia. Pada sisa pertandingan lainnya, para pemain Indonesia mampu menyapu bersih dengan kemenangan. Christian/Ade menghentikan aksi Poul Petersen/Tom Bacher dengan mudah 15-3, 15-5. Lalu Tjun Tjun/Rudy Hartono unggul atas Svend Pri/Henning Borch dengan 15-7, 15-6.

Di hari kedua, Indonesia memulai dengan kemenangan melalui Amril Nurman yang mengalahkan Flemming Delfs dengan 11-15, 15-4, 15-4. Muljadi yang kembali turun, menambah kemenangan bagi Indonesia. Ia sukses menundukkan Svend Pri dengan 15-11, 15-1. Kemenangan Muljadi membawa Indonesia menang besar dari Denmark dengan 5-1 sekaligus mempertahankan Piala Thomas. Tiga partai tersisa semuanya di borong pasukanmerah putih. Rudy mendapat kemenangan tanpa tanding. Pasalnya, Elo Hansen tidak bisa bertanding karena cedera. Christian/Ade juga kembali bisa menyumbangkan kemenangan bagi tim Indonesia. Berbekal kemenangan 15-2, 15-8 dari Svend Pri/Borch, Indonesia unggul 7-1. Tjun Tjun/Rudy menggenapkan kemenangan Indonesia atas Denmark menjadi 8-1. Tjun Tjun/Rudy menang 15-11, 15-5 atas Petersen/Bacher.

Bagi Indonesia, ini merupakan kesuksesan ke lima dari enam kali keikutsertaan di piala Thomas. Andai pada tahun 1967 tidak ada “Peristiwa Scheelle” bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi juara Piala Thomas berturut-turut sebanyak enam kali. (AR)