Atlet tunggal putra PB Djarum, Andre Kurniawan Tedjono yang berlaga di Kejuaraan Asia 2010 berhasil melaju ke 16 besar setelah bertanding dua kali pada hari ini. Ia akan menghadapi jagoan Thailand unggulan kelima, Boonsak Ponsana pada hari Kamis (16/4) esok hari.
Pada pertandingan pertama, Andre melalui pertandingan yang sangat melelahkan melawan atlet Taipei, Jen Hao Shu. Sebagai unggulan kelima belas, Andre akhirnya mampu melewati aral tersebut dengan skor “menakjubkan” 21-18, 26-28, dan 21-10 yang berlangsung selama lebih dari satu jam.
Hao Shu sempat membuat Andre kewalahan dengan permainan-permainan net yang cantik. Sangat terlihat kepiawaian Hao Shu dalam menangani bola-bola net maupun menyulitkan Andre dengan pengembalian seputar net. Pada set awal, Andre yang berada di atas angin akhirnya terkejar angkanya oleh bola-bola net Hao Shu sehingga dari memimpin 13-6, Andre terimbangi 18-18. Untunglah Andre tergolong kenyang pengalaman sehingga ia mampu menutup set pertama 21-18.
Pada set kedua, Hao Shu tampak mulai mengenali permainan Andre. Ia tiba-tiba sudah memimpin 6-2, masih dengan guliran-guliran bola netnya. Set kedua benar-benar sebuah pertandingan yang mencuri nafas dan detak jantung para penonton. Keduanya bermain begitu intens dan fokus dan dengan segala kemampuannya. Angka terpaut begitu dekatnya, setir kendali pun saling bertukar tuan di antara keduanya. Andre terlebih dahulu mencapai angka penting itu: 20-19. Namun Hao Shu yang masih muda dan tak kenal menyerah itu segera menyusul. Terjadilah deuce. Angka penting itu pun menjadi sangat penting, karena bagi Andre satu angka tambahan akan meloloskan ia ke babak selanjutnya. Bagi Hao Shu, angka keramat tersebut akan menjadi tiketnya untuk ke rubber set dan mencoba beradu stamina.
Dan ternyata, angka keramat itu jatuh ke tangan Hao Shu pada angka menjelang plafon: 28-26.
Pada set ketiga, Andre jauh di atas angin. Hao Shu tampak kelelahan dan tidak mampu mengikuti irama permainan Andre yang seakan masih punya tenaga cadangan tersembunyi. Andre melesat jauh meninggalkan Hao Shu, sekaligus meneriakkan sorak kemenangan: skor 21-10.
Setelah melalui pertandingan yang begitu melelahkan, ternyata Andre memang memiliki daya cadangan! Seakan tak kenal lelah, Andre kembali meringkus lawan selanjutnya – pada hari yang sama, temannya sendiri dari PB Djarum yang sekarang telah menghuni Pelatnas, Andi Nugroho Saputra, 21-18 dan 21-18.
Esok (15/4), Andre akan berjibaku dengan senior andalan Thailand, unggulan kelima, Boonsak Ponsana. Secara stamina, Boonsak tampak memiliki keuntungan karena ia mampu meringkus dua lawan sebelumnya dengan dua set saja, dalam rentang waktu kurang dari 40 menit. Namun melihat Andre yang begitu cemerlang dan pantang menyerah hari ini membangkitkan semangat dan harapan bagi para pecinta bulutangkis Indonesia.
Lolosnya Andre di sektor tunggal putra ditemani pula oleh unggulan pertama, pebulutangkis senior Indonesia, Taufik Hidayat. Sementara dua pemain tunggal putra Indonesia lainnya Tommy Sugiarto dan Dionysius Hayom Rumbaka sudah harus angkat koper dibabak kedua. Tommy dikalahkan pemain India, Kashap Parupalli 14-21, 16-21 dan Hayom takluk ditangan pemain Taipei, Tien Chen Chau 14-21, 15-21.
Kejutan di Ganda CampuranPasangan Ahmad Tantowi/Greysia Polii yang tidak diunggulkan berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan keempat, Sudket Prapakamol/Saralee Thongthongkam (Thailand) hanya dalam waktu 28 menit dengan skor 21-19, 21-14. Kemenangan ini diikuti pula pasangan Devin Lahardi/Lilyana Natsir yang menang dari pasangan tuan rumah, Tarun Kona/Shruti Kurian dengan relatif mudah 21-9 dan 21-9. Satu-satunya kekalahan dinomor ini diderita oleh Muhammad Rizal/Debby Susanto dari pasangan Taipei, Shen Mu Lee/Yu Chin Chien dengan permainan rubber set 18-21, 21-13 dan 11-21.(DC)