Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Sony Mundur, Harapan pada Simon, Taufik
23 Agustus 2010
Sony Mundur, Harapan pada Simon, Taufik
 
 

Besok (23/8) Kejuaraan Dunia 2010 akan dimulai di Paris, Perancis sampai hari Minggu, 29 Agustus 2010. Sayang Sony Dwi Kuncoro harus melewatkan keindahan kota Paris dalam menyambut ajang bergengsi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ini karena didera cedera punggungnya. Ia akan menyemangati rekannya, Simon Santoso dan seniornya, Taufik Hidayat dari Jakarta, Indonesia.

Pelatih tunggal putra Pelatnas Agus Dwi Santoso mengatakan bahwa penyebab cedera Sony masih belum diketahui. “Apakah salah langkah saat mengambil bola belakang atau kurang minum,” jelasnya kepada Kompas.com.

Absennya Sony tentu saja bak angin topan bagi Indonesia, mengingat Sony termasuk harapan utama Indonesia di partai ini. Tiga tahun lalu (2007), Sony menjadi runner up dengan mengalahkan Lee Chong Wei, Peter Gade, dan Chen Yu, namun kalah dari Lin Dan. Tahun lalu ia kembali sukses menjegal Lee Chong Wei di perempat final walaupun kemudian tersungkur setelahnya di tangan Lin Dan setelah berjuang sedemikian ketat. Walaupun demikian, Agus tetap positif.

taufik hidayat“Di atas ada Taufik, di bawah ada Simon,” ujarnya mengenai boks final atas dan bawah yang memang untungnya membagi dua atlet tunggal putra tersisa Indonesia.

Di boks final atas yang dihuni Taufik Hidayat, yang diunggulkan untuk merebut tiket final selain Taufik adalah Lee Chong Wei (unggulan pertama), Lin Dan (unggulan ketiga), dan Bao Chunlai (unggulan ke-10). Untungnya, Lin Dan dan Bao Chunlai nampaknya akan saling berjibaku di babak ketiga (16 besar) sehingga daftar empat unggulan tersebut akan tersaring menjadi tiga. Taufik sendiri diprediksikan bersua kawan dan lawan lamanya, Lee Chong Wei di perempat final – yang untungnya lagi, selama ini prestasi Chong Wei di Kejuaraan Dunia kurang bersinar.

Dari boks final bawah yang dihuni Simon Santoso, yang diunggulkan untuk merebut tiket final selain Simon (unggulan kedelapan) adalah Peter Gade (unggulan kedua), Chen Jin (unggulan keempat), dan Boonsak Ponsana (unggulan kesembilan).

Jika Simon mengarahkan dirinya untuk masuk semifinal bertemu Peter Gade, maka sebelumnya ia harus menyelesaikan dua tugas besar. Di 16 besar (babak ketiga), ia nampaknya akan bertemu Boonsak yang telah mengalahkannya empat kali dari total enam pertemuan. Melewati Boonsak, ada aral yang lebih terjal lagi, yakni, Chen Jin di perempat final. Lima kali bertemu Chen Jin, belum sekali pun Simon pernah menang. Terlebih lagi, pada Kejuaraan Dunia tahun lalu, mereka berdua juga bertemu di perempat final dan saat itu Chen Jin menghentikan Simon langsung dengan dua set saja.

Namun jika Simon dengan tegap mampu melewati dua aral terjal ini, maka selanjutnya ia bisa mencoba mengalahkan Peter Gade seperti yang pernah ia lakukan di negara Peter sendiri, Denmark Open Super Series 2007, untuk merebut tiket final Kejuaraan Dunia BWF 2010.
Kejuaraan Dunia BWF selama ini selalu menyimpan kejutan-kejutan. Jika tahun lalu Bao Chunlai kalah oleh Dicky Palyama dari Belanda dan Lee Chong Wei tersandung oleh Sony Dwi Kuncoro yang lebih tidak diunggulkan, tentunya kali ini kita juga mengharapkan kejutan luar biasa dari Simon Santoso yang saat ini “resmi” menjadi tunggal putra pertama Pelatnas karena peringkatnya telah menyalip Sony, serta dari sang senior, Taufik Hidayat.

Selamat berjuang di tanah Perancis. (DC)