Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Axiata Cup 2013] Yang Unik Dari Filipina
31 Maret 2013
[Axiata Cup 2013] Yang Unik Dari Filipina
 
 

Negara tetangga, Filipina memang menjadi juru kunci di ajang Axiata Cup 2013. Di enam laga penyisihan, mereka selalu menjadi "bulan-bulanan" tim lawan. Mereka hanya mampu mencuri 2 kemenangan dari 24 partai yang mereka lakoni. Namun, Filipina memang sudah mengukur kemampuan mereka. Mereka pun tak memasang target, mereka hanya ingin menguji kemampuan dan berlatih di ajang yang menawarkan hadiah total US$ 1 juta itu.

"Kami memang tidak memasang target, di setiap pertandingan saya berusaha untuk bermain sebaik mungkin. Termasuk pertandingan yang saya jalani tadi," ujar tunggal putri Melvinne Ann Venice Alcala.

Mereka bahkan memboyong atlet termuda di ajang ini, adik dari Melvinne, Mark Shelley Alcala. Remaja kelahiran 19 Juni 1999 itu kerap menampilkan permainan yang santai, seakan tak ada beban. Bahkan di sepanjang laga melawan Dionysius Hayom Rumbaka ia kerap tersenyum lebar. Sesekali bahkan ia melihat ke giant screen yang ada di dalam arena, mungkin untuk melihat bagaimana dirinya terlihat di televisi. Ia selalu melemparkan senyumnya, bahkan di ruang konferensi pers, ia tak henti-hentinya tersenyum.

Tim Filipina pun mengutarakan rahasia di balik pasangan ganda putranya yang berhasil mencuri satu game dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sang pelatih, Ian Piencenaves ternyata memotivasi dengan "imbalan" kepada dua atletnynya Paul Jefferson Vivas/Peter Gabriel Magnaye. Ia mengungkapkan bahwa ia berjanji akan memberi mereka uang US$ 100 jika mereka bisa meraih angka 15 di tiap game, dan ternyata mereka mampu mencuri satu game.

"Mereka sempat tidak percaya diri karena akan melawan pemain kelas dunia seperti Ahsan/Hendra. Kami pun menjanjikan bonus untuk meningkatkan motivasi supaya lebih bersemangat. Saya berujar kepada mereka jika mereka bisa meraih poin 15, saya akan berikan mereka US$ 100, tapi ternyata mereka bisa main tiga game, mungkin saya akan memberikan mereka sekitar US$ 300," tuturnya.
 
Selain mereka, Bianca Ysabel Carlos pun menarik perhatian para pecinta bulutangkis DBL Arena. Karena paras cantiknya, atlet yang sebelumnya menekuni nomor tunggal putri ini menjadi idola instan. Usai laga banyak dari penonton DBL Arena memanggil nama belakangnya, bahkan di ruang pers, ia menjadi topik pembicaraan dan sasaran foto bersama beberapa pewarta berita.

Dengan materi pemain muda yang mereka miliki, ditambah dengan beberapa bulan Rexy Mainaky bergabung menjadi pelatih di sana, bisa jadi dalam beberapa tahun kedepan atlet-atlet muda yang dimiliki FIlipina ini akan menjadi salah satu pesaing di papan atas bulutangkis dunia. (IR)