Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Indonesia Open Grand Prix Gold 2013] Hayom Harus Puas Jadi Runner Up
30 September 2013
[Indonesia Open Grand Prix Gold 2013] Hayom Harus Puas Jadi Runner Up
 
 

Pemain Pelatnas asal PB Djarum Dionysius Hayom Rumbaka harus puas sebagai runner up Indonesia Open Grand Prix Gold 2013. Di partai final kemarin (29/9), Ia berhadapan dengan seniornya Simon Santoso.

Di laga final partai terakhir tersebut, Hayom sempat memberikan perlawanan sengit di game pertama. Namu kemudian Hayom tak mampu mengembangkan permainan dan akhirnya harus menyerah dua game langsung 17-21 dan 11-21.

"Pada babak sebelumnya, saya belum pernah mendapat tekanan karena lawan belum imbang. Bahkan di semifinal saya juga tidak bertanding, dari segi fisik memang fit, tetapi secara mental tidak menguntungkan, nggak dapat feel nya. Penampilan saya benar-benar diluar harapan," jelas Hayom usai pertandingannya.

Memang di sepanjang game kedua, Hayom sama sekali dibuat tak berkutik. Pola apapun yang dimainkan Hayom, tak mampu menembus pertahanan Simon. "Saya sempat mencoba untuk mengubah pola permainan, bermain cepat, tapi Simon justru bisa bermain lebih cepat dan lebih berani di depan net, hingga selama pertandingan tadi saya hanya bisa bertahan," jelansya.

Ini untuk ketiga kalinya Hayom harus puas berada di posisi kedua Indonesia GP Gold, setelah sebelumnya ia kandas di partai final di tahun 2010, 2012 dan tahun ini. Sedangkan tahun 2011, ia keluar sebagai juara.

Di sisi lain, China sukses memboyong gelar tunggal putri. Suo Di menjadi kampiun tanpa kehilangan satu game pun sejak babak pertama dimulai pada hari Rabu (25/9). Di partai puncak, Suo menundukkan rekan senegaranya, Yao Xue dengan 21-12 dan 22-20. Suo menjadi tunggal putri keempat yang berhasil menjadi yang terbaik di ajang ini, sekaligus tunggal putri China ketiga yang membukukan prestasi serupa. Tahun 2011 Ratchanok Inthanon menjadi yang terbaik, sementara sejak tahun 2011 tunggal-tunggal China berjaya. Di Samarinda tahun 2011, Chen Xiao Jia menjadi yang terbaik disusul oleh Han Li di 2012 di Palembang, dan di Yogyakarta, Suo menjadi yang terbaik (IR)