
Satu-satunya tunggal putri Indonesia, Adrianti Firdasari tidak mampu menghentikan pemain asal China Li Xuerui. Pasalnya, di babak kedua ajang BCA Indonesia Open 2014 ini Firda harus mengalami kekalahan dalam dua game langsung, skornya 21-12 dan 21-19.
Firda, usai bertanding mengatakan bahwa dirinya kalah cepat dan kalah kuat dibandingkan dengan pemain unggulan pertama ini. Bahkan, ia selalu mendapat posisi bola pengembalian yang teramat susah untuk di kembalikan ke lawan.
Di game kedua, ia pun sempat memaksakan dirinya untuk bermain pola menyerang dan pola bertahan. Namun, hasilnya sia-sia. Lawan malah bisa mengimbangi pemainannya dan bisa mengembalikan keadaan.
“Di game kedua, ketika kedudukan 19-20. Saya ragu-ragu mengembalikan bola, akibatnya bola menyakut di net. Lawan ini memiliki pukulan yang sangat cepat dan reaksinya pun juga cepat. Ketika saya baru kasih bola, tahu-tahu dia sudah dalam posisi siap menyerang.” Sahut Firda.
Li Xuerui juga mengatakan bahwa sejak awal ia bermain fokus dan dalam keadaan fit. Hanya saja ia merasa tergangu dengan dukungan penonton terhadap Firda. Tetapi tetap fokus bermain. Kalau ditanya lawan yang paling berat adalah teman satu timnya. Dan untuk di Asia lawan terberatnya adalah Thailand.
Di babak perempat final nanti, Li Xuerui akan menungu hasil pertandingan antara Saina Nehwal asal India melawan Kirsty Gilmour asal Skotlandia. Menurut Li Xuerui, di babak perempat final nanti. Ia tidak ada strategi khusus dan bermain seperti biasanya. Tetapi tetap lebih fokus dan konsen lagi. (DS)
