Ujian menghampiri Hayom. Ia akhirnya harus kembali ke klubnya, PB Djarum setelah Pelatnas memutuskan untuk mendegradasinya di pertengahan tahun lalu. Namun hal ini tak lantas membuat Hayom patah arang.

Atlet yang lahir di Kulonprogo, 22 Oktober 1988 ini justru berhasil membuktikan bahwa dirinya masih patut diperhitungkan. Turun di ajang Vietnam Open Grand Prix 2014, dan diunggulkan di tempat pertama, Hayom sukses membawa pulang gelar.

Di tiga babak terakhir, Hayom dipaksa kejar keras. Di perempat final, ia ditantang oleh unggulan delapan, Mohammad Arif Abdul Latif dari Malaysia. Ia baru bisa meraih tiket semifinalnya setelah bermain  tiga game, 19-21, 21-13 dan 22-20.

Di babak semifinal, ia pun harus berjumpa dengan jagoan tuan rumah, Nguyen Tien Minh yang sudah mengoleksi empat gelar Vietnam Grand Prix. Unggulan ketiga itu, Hayom singkirkan juga dalam drama tiga game, 15-21, 21-17 dan 23-21. Sementara di partai puncak, Hayom berhasil mengatasi pemain India, Pranoy HS dengan 18-21, 21-15 dan 21-18.

Usai Vietnam, Hayom turun di tiga kejuaraan lainnya. Di Indonesian Masters Grand Prix Gold, hayom harus kandas ditangan Daren Liew di babak ketiga, ia kalah 20-22 dan 14-21. Sementara di ajang Dutch Open Grand Prix Gold, Hayom kembali terhenti, kali ini di babak delapan besar. Hayom yang diunggulkan ditempat ketiga ini, gagal mengatasi Ajay Jayaram dari India dengan 11-9, 11-9, 6-11, 7-11 dan 5-11.

Hayom sempat kembali unjuk gigi, Denmark Open Super Series menjadi tempatnya menunjukkan kemampuannya. Hayom sukses menyajikan kejutan setelah ia mampu menyingkirkan unggulan enam asal China, Wang Zhengming dengan 17-21, 21-18 dan 21-19, sayang di babak kedua ia kembali harus mengakui keunggulan pemain senior India, Kashyap Parupalli dengan 17-21, 21-17 dan 20-22.

Semoga di tahun 2015 mendatang, Hayom akan bisa semakin bersinar dan berprestasi melebihi catatan sebelumnya. (AR)