Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BCA Indonesia Open 2015] Edi/Gloria Petik Pelajaran di Istora
04 Juni 2015
[BCA Indonesia Open 2015] Edi/Gloria Petik Pelajaran di Istora
 
 

Ganda campuran tanah air binaan PB Djarum, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja akhirnya harus menghentikan langkah mereka di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015. Berhadapan dengan unggulan teratas, Zhang Nan/Zhao Yunlei, Edi/Gloria dipaksa menyerah 12-21 dan 16-21 pada Rabu (4/6) pagi.

“Di lapangan tadi pelatih bilang untuk memancing mereka main drive, bola-bola panjang dulu, karena menurut pelatih saya lebih unggul disana. Tetapi pas di lapangan, saat bola-bola pendek, saya kira bolanya diatas, tetapi malah sudah dibawah jadinya saya sering gagal dan nyangkut. Ada hal-hal yang diluar prediksi dan ini belum bisa saya antisipasi,” ujar Edi usai laga.

“Keadaan lapangan juga agak sedikit berbeda, jadi rencanya diawal agak buyar di lapangan,” tambahnya.

Di game kedua, Edi/Gloria sempat unggul, namun hal ini belum bisa dimanfaatkan oleh duet ganda penghuni rangking 14 dunia itu. “Di game kedua kami sempat memimpin, tapi pas poin-poin berikutnya saya malah blank dan tidak tau mau bermain apa. Mungkin masih kalah pengamlaman juga. Tapi setidkanya kami tahu kalau kemampuan kami tidak beda jauh. Kami masih bisa mematikan mereka, sempat unggul walaupun akhirnya harus kalah. Kedepannya kami harus lebih fokus di bola-bola awal, mereka di lapangan lebih safe disana,” tambahnya.

Edi/Gloria pun kini mengaku ingin membidik Kejuaraan Dunia yang akan digelar Agustus mendatang di Jakarta. “Selanjutnya saya ingin bisa tampil bagus di Kejuaraan Dunia, dan semoga sebelum akhir tahun saya bisa masuk ranking 10 dunia,” pungkas Edi.

Indonesia masih punya tiga wakil di ganda campuran yang belum bertanding. Mereka adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Riky Widianto/Richi Puspita Dili dan Praveen Jordan/Debby Susanto. Sayang pasangan Andrei Adistia/Vita Marissa akhirnya harus kalah dari Tiongkok, Liu Cheng/Bao Yixin.