Gaung Kejuaraan Dunia 2015 sudah semakin bergema. Laga babak pertama nomor tunggal putri mempertemukan Lindaweni Fanetri melawan wakil Belanda, Soraya de Visch Eijbergen pada Senin (10/8) malam.
Linda sempat terlihat kesulitan di awal game pertama. Skor kembar terjadi hingga 12-12, barulah setelah itu Lindaweni bisa melepaskan tekanan. Ia berhasil mempertahankan wilayahnya dan beberapa kali balik mendominasi permainan. Ia menutup game pertama dengan 21-13.
“Saya belum pernah bertemu dengan pemain Belanda tadi, saya hanya belajar dari video-video dia. Sama-sama belum pernah ketemu, saya berusaha untuk menjaga poin saja jangan sampai tertinggal terlalu jauh,” ujar Linda usai laga.
Di game kedua, Linda pun semakin terlihat mendominasi. Ia berhasil memimpin 11-5 di interval, sebelum akhirnya menutup perlawanan atlet berusia 21 tahun itu dengan 21-15.
Kemenangan ini membawanya untuk berjumpa dengan wakil Jepang, Mitani Minatsu. Unggulan ke 13 itu sudah menanti Linda di babak kedua setelah mendapat bye di babak pertama. Ini akan menjadi pertemuan ketiga bagi Linda dan Mitani.
Diatas kertas Mitani memang masih lebih diunggulkan. Saat ini, Mitani menghuni rangking 16 dunia, sementara Linda berada di posisi ke 30. Sedangkan skor pertemuan mereka hingga saat ini adalah 1-2 untuk keunggulan Mitani. Tetapi diperjumpaan terakhir mereka yang terjadi diawal tahun ini Linda berhasil menghentikan Mitani di babak pertama Singapore Open 2015. Linda menang dalam drama tiga game, 9-21, 21-13 dan 21-13.
“Nanti pasti sharing lagi sama pelatih lagi tentang bagaiman permainan lawan dan bagaimana saya harus mengatasinya. Beberapa kali ketemu, terakhir saya berhasil menang. Kami sudah sama-sama tahu tipe permainan kami, yang jelas harus mempersiapkan fisik karena dia pemain rally dan harus tahan,” pungkas Linda.
Langkah Linda ke babak kedua pun menyusul wakil PB Djarum, Maria Febe Kusumasatuti yang baru akan berlaga di babak kedua usai mendapat bye di babak pertama. Unggulan 16 ini akan berjumpa dengan Pai Yu Po dari Taipei yang menang 21-11 dan 21-14 atas Neslihan Yigit dari Turki.
