
Indonesia masih memiliki harapan untuk bisa mendulang gelar juara dari nomor tunggal putra. Adalah Jonatan Christie yang menjadi satu-satunya harapan bagi merah putih yang tersisa. Pemain yang biasa di sapa dengan sebutan Jojo ini sukses menghentikan pemain yang memiliki jam terbang dan peringkat dunia yang berada di atasnya. Hu Yun, pemain tunggal putra Hongkong yang memiliki peringkat 12 dunia harus terhenti di tangan pemain masa depan Indonesia yang hanya berada di urutan 37 dunia.
Jojo memanfaatkan kondisi lawan yang tampil di bawah performa terbaiknya. Hu Yun yang biasa tampil ngotot kali ini seperti kehilangan darah saat menghadapi Jojo. Hanya dalam dua game, Jojo menang di pertemuan pertama dengan 21-13, 21-11.
“Sebenarnya hari ini saya merasa Hu Yun bermain dibawah performa. Dia nggak sebagus biasanya. Saya sadar hal itu dan memanfaatkannya. Apalagi dia juga lebih tua dari saya. Stamina juga pasti lebih unggul saya. Saya juga merasa tadi mau main apa aja bisa masuk, jadinya di lapangan sudah enak,” ujar Jonatan seperti yang di uatarakan pada badmintonindonesia.org.
Lawan lebih berat akan di hadapi Jojo hari ini (8/4). Rajiv Ouseph, pemain Inggris yang bakal di hadapi Jojo di babak perempat final. Jojo pernah kalah di pertemuan pertama pada Piala Sudirman 2015 lalu.
“Saya pernah sekali ketemu dulu di Piala Sudirman dan kalah. Di sini saya mau coba lagi. Karena dulu mungkin juga pertandingan besar saya yang pertama kali, jadi ada tekanan mental juga. Besok saya mau coba lagi, semoga bisa,” sambungnya.
Di ganda putri, Indonesia akhirnya hanya mempunyai satu wakil melalui Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Anggia Sitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani gagal menghadang ganda China Tian Qing/Zhao Yunlei. Meski kalah, namun ganda putri nomor dua Indonesia ini mampu mengajak bermain rubber game salah satu ganda terkuat China saat ini sebelum akhirnya kalah 24-22, 13-21, 17-21.
Hari ini Greysia/Nitya akan merebut tiket babak semifinal dengan ganda Korea Selatan Chang Ye Na/Lee So Hee. (AR)
