Nama The Golden Boy, Kevin Sanjaya Sukamuljo mulai naik ke permukaan disaat umur 18 tahun. Siapa sangka remaja binaan PB Djarum ini mencuri perhatian dunia dengan merebut gelar juara di kejuaraan kelas senior. Penampilannya yang atraktif membuat publik New Zealand tercengang. Kevin memetik gelar juara di kejuaraan New Zealand Open 2014.

Masa itu Kevin belum berpasangan dengan tandemnya sekarang, Marcus Fernaldi Gideon. Masa-masa awal mengepakkan sayapnya di dunia bulutangkis, Kevin masih diuji dengan Selvanus Geh. Datang ke Auckland, New Zealand, Kevin/Selvanus tidak memiliki unggulan sama sekali.

Hebatnya, Kevin/Selvanus meluncur ke babak final tanpa harus kehilangan satu game pun. Dua babak awal dimenangkan Kevin/Selvanus dengan dua game. Di babak perempat final, mereka juga mengemas kemenangan straight game dari unggulan ke enam Robin Middleton/Ross Smith. Kevin/Selvanus menang dua game dengan angka sangat tipis 25-23, 24-22. Di babak semifinal, ganda Jepang yang terkenal ulet, Takuto Inoue/Yuki Kaneko juga dibabat dalam dua game. Kevin/Selvanus unggul 23-21, 21-17.

Pertandingan menarik terjadi di babak puncak. Kevin/Selvanus menantang unggulan kedua dari China Taipei Chen Hung Ling/Lu Chia Pin. Di game awal, lawan yang lebih senior mampu mendikte ganda Indonesia. Di game pertama Kevin/Selvanus menyerah 15-21. Keadaan berbalik pada game kedua. Ganda muda Indonesia berani bermain menyerang lawan. Game ini menjadi milik Kevin/Selvanus dengan angka tipis 23-21. Unggul di game kedua membuat rasa percaya diri Kevin/Selvanus menebal. Merekapun mengalahkan lawan pada game ketiga lebih cepat dengan skor 21-11.

Keberhasilan Kevin/Selvanus menjadi juara pada masa itu membuat Indonesia bisa bernafas lega. Harapan akan adanya regenerasi pemain di ganda putra sepertinya akan terus berkesinambungan. Dan memang terbukti, prestasi Kevin semakin melesat dan menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama dengan Marcus Fernaldi Gideon. (AR)